Usai Jadi Ayah, Justin Bieber Buka-Bukaan Tentang Perasaan Benci dan Luka Lama
- Instagram @justinbieber
Jakarta, VIVA – Justin Bieber baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan serangkaian unggahan emosional di akun Instagram pribadinya. Kepada lebih dari 300 juta pengikutnya, Bieber membuka diri tentang pergulatan batin yang selama ini ia rasakan, termasuk perasaan benci dan sindrom imposter.
Dalam unggahan Instagram Stories yang dibagikan pada hari Minggu, 16 Maret 2025, Bieber menuliskan pesan yang menyentuh hati. Ia mengungkapkan bahwa sejak kecil, ia selalu diajarkan untuk tidak membenci. Namun, hal ini justru membuatnya merasa tertekan dan tidak berani mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
"Saya selalu diberitahu sejak kecil untuk tidak membenci. Namun hal itu membuat saya merasa tidak diizinkan untuk merasakannya, jadi saya tidak memberitahu siapapun bahwa saya memilikinya,” tulis Justin Bieber dalam latar belakang putih dengan teks hitam.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa akibatnya, ia merasa tenggelam dan tidak aman untuk mengakui perasaannya. Bieber juga mengungkapkan keyakinannya bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar melepaskan kebencian adalah dengan terlebih dahulu mengakuinya.
"Yang membuat saya merasa seperti tenggelam dan merasa tidak aman untuk mengakuinya. Saya pikir kita hanya bisa melepaskan kebencian dengan mengakuinya terlebih dahulu. Bagaimana mungkin kita tidak merasakan kebencian dari semua luka yang telah kita alami?" tulis postingan tersebut lebih lanjut.
Justin Bieber
- Daily Mail
Untuk melengkapi pesan emosionalnya, Justin juga menyisipkan lagu SZA berjudul "I Hate U" yang dirilis pada tahun 2022.
Setelah membagikan pesan tersebut, Justin terus mengunggah beberapa Instagram Stories lainnya, termasuk foto dirinya yang memperlihatkan tato di leher dan dadanya. Unggahan tersebut memicu banyak reaksi dari para penggemar dengan menunjukkan dukungan mereka terhadap sang penyanyi.
"Kami selalu mendukungmu, Justin! Semoga kamu baik-baik saja," tulis salah satu penggemarnya di media sosial.
"Berbicara tentang perasaan adalah langkah besar, kami bangga padamu!" imbuh lainnya.