Pengakuan Mengejutkan Soal Penyakitnya, Hotman Paris: Katanya Sudah Waktunya Mati

Hotman Paris pamer Lamborghini Revuelto
Sumber :
  • Instagram Hotman Paris

Jakarta, VIVA – Pengacara flamboyan Hotman Paris Hutapea kembali menjadi sorotan publik, bukan karena aksi panggung hukumnya atau gaya hidup glamornya, melainkan karena kondisi kesehatannya yang sempat menurun drastis. Insiden tersebut terjadi saat Hotman hadir sebagai saksi dalam persidangan yang melibatkan Razman Arif Nasution.

Ibu Ronald Tannur: Lisa Menyeret Saya Dalam Perkara Ini, Jahat Sekali Dia

Hotman sempat dilarikan ke rumah sakit di Jakarta setelah tubuhnya melemah mendadak di tengah proses persidangan. Scroll lebih lanjut ya.

“Jadi, begini tanggal 6 saya sidang kan yang sama si botak (Razman Arif Nasution) itu. Baru setengah jalan tiba-tiba saya lemas,” kata Hotman, yang ditemui di Grogol, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Mengenal Stivany Agusia, Pengacara Perempuan yang Kerap Tangani Kasus Selebritas dan Sosialita

Ia mengaku nyaris kolaps di ruang sidang hingga akhirnya memilih pulang lebih awal. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tekanan darah Hotman berada di bawah batas normal. Jika standar tekanan darah untuk pria seusianya adalah 120/80, maka tekanan darah Hotman hanya mencapai 95, bahkan sempat mendekati angka 40.

Sepak Terjang Sosok Figur Pengacara Reno Wandika Siap Membela Yang Lemah Untuk Mendapatkan Keadilan

"Bayangkan tekanan darah orang sudah 95 ke 40-an, itu katanya sih sudah waktunya mati tuh," ujar pria berusia 63 tahun ini.

Melihat kondisi yang mengkhawatirkan, keluarga Hotman dilanda kepanikan. Di ruang IGD, suasana haru menyelimuti keluarga yang tak kuasa menahan tangis melihat sang pengacara menggigil hebat.

"Keluarga saya di IGD sudah pada nangis karena saya menggigilnya kayak begitu. Akhirnya di opname di (rumah sakit) Mitra," tutur Hotman.

Hotman Paris

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Namun, karena belum mendapatkan kepastian diagnosa, putra Hotman memilih membawa sang ayah ke Mount Elizabeth Hospital di Singapura. Tanpa menunggu prosedur rumit di bandara, mereka memutuskan menyewa jet pribadi pada pukul dua dini hari.

“Di Jakarta, jam 2 subuh, perawat sudah pada ngantuk, anak saya langsung sewa private jet. Karena kalau di bandara harus nunggu,” katanya.

Setibanya di Singapura, hanya dalam waktu dua jam, tim medis berhasil mengidentifikasi sumber penyakitnya. Melalui USG, ditemukan abses pada organ hati akibat infeksi bakteri yang menyerang liver.

“Pas di USG, abses namanya. Jadi ada bakteri masuk ke liver,” jelas Hotman.

Ia menggambarkan bagaimana tubuhnya merespons infeksi tersebut.

“Kuman ini berperang dengan darah putih, kan pembuluh darah putih untuk melawan kuman. Nah, akhirnya pembuluh darah putih menang, mati lah sama kuman ini,” katanya.

Pengacara Hotman Paris saat mendampingi keluarga korban penembakan di Lampung saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Sisa-sisa pertempuran tersebut kemudian menggumpal di liver dan membentuk semacam nanah yang perlahan menyebar ke dalam aliran darah.

Proses penyembuhan pun tidak mudah. Nanah tersebut harus dikeluarkan melalui prosedur medis, termasuk dengan penyuntikan antibiotik ke bagian tangan. Istrinya, Agustianne Marbun, bahkan sempat belajar langsung dari dokter untuk melakukan penyuntikan mandiri.

“Sekarang tumpukannya tinggal sedikit. Kalau dulu disuntik antibiotik setiap hari, sekarang pil, jadi minggu depan bisa dansa lagi,” ujar Hotman sambil melempar candaan khasnya.

Tak lama berselang, sang pengacara pun terlihat kembali beraksi di lantai dansa. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Hotman membagikan momen dirinya berjoget di kelab malam ditemani beberapa perempuan. Ia juga sempat memamerkan cincin berlian yang melingkar di jarinya, menunjukkan bahwa semangat hidupnya belum surut sedikit pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya