Ariel NOAH Hingga The Prediksi Didesak Koalisi Setop Iklankan Vape

Ariel NOAH
Sumber :
  • IG @arielnoah

Jakarta, VIVA – Sebanyak 13 organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil yang peduli terhadap perlindungan kesehatan anak dan kaum muda, telah membuat dan mengirimkan Surat Terbuka kepada para pesohor dan influencer, yang dinilai telah mempromosikan produk rokok elektronik di media sosial Instagram dan YouTubenya.

Bupati Temanggung Tegaskan Batalnya Penyeragaman Bungkus Rokok Langkah yang Tepat, Ini Penjelasannya

Ke-13 anggota koalisi tersebut antara lain, Lentera Anak, Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI), Komite Nasional pengendalian tembakau (Komnas PT), Free Net From Tobacco (FNFT), Nona Nusantara, Yayasan Kakak Surakarta, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, PKJS UI, IYCTC, CISDI, PBHI,PIK-R Bangka, dan Toco Ranger. Scroll untuk informasi selengkapnya!

“Sejak 27 Mei lalu, admin media sosial dari ke-13 lembaga anggota Koalisi telah mengirimkan Surat Terbuka tersebut dari akun media sosial resmi lembaga/organisasi kepada akun Instagram Influencer, baik dengan cara mengirim Direct Message ke akun Instagram, maupun mengirimkannya melalui WhatsApp atau email dari para manager artis/influencer yang bersangkutan,” kata mereka, dikutip dari keterangannya, Senin 2 Juni 2025.

Bikin Gemes! Viral Momen Manis Alleia Anata Cium Sang Ayah Tercinta Ariel NOAH

Ketua Lentera Anak, Lisda Sundari, yang merupakan inisiator Surat Terbuka kepada Influencer ini mengatakan, melalui surat terbuka tersebut mereka meminta para Influencer untuk mematuhi peraturan PP 28/2024.

“Yaitu tidak lagi mempromosikan produk rokok elektronik di media sosial agar anak Indonesia terlindungi dari paparan iklan dan promosi produk rokok elektronik yang masif di media sosial,” tuturnya.

Lindungi Anak, Prancis Perluas Larangan Merokok di Ruang Publik

Ketua Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI) Mouhamad Bigwanto, yang juga sebagai inisiator Surat Terbuka ini, menyebut para influencer secara terang-terangan mempromosikan produk rokok elektronik di akun media sosialnya seolah-olah rokok elektronik itu aman dan terlihat keren. 

“Padahal, sama seperti rokok konvensional, rokok elektronik adalah produk adiktif dengan dampak kesehatan yang serius,” ungkapnya.

"Kami, sebagai orangtua, dan sebagai masyarakat sipil Indonesia, menyampaikan surat terbuka ini sebagai bentuk keprihatinan kami atas promosi rokok elektronik yang masif. Dan sebagai dukungan terhadap PP 28/2024 tentang kesehatan, kami menuntut penghentian promosi rokok elektronik di media sosial,” sambungnya.

Dalam surat terbuka tersebut, para influencer dan pesohor Indonesia diminta untuk mempertimbangkan kembali apakah konten yang dibagikan melindungi atau justru membahayakan kesehatan dan masa depan generasi muda Indonesia.

“Ketika Anda mengunggah ulasan rasa creamy dari liquid rokok elektronik, yang dikenal juga dengan istilah vape dan menyandingkannya dengan sensasi dessert, maka tanpa Anda sadari, ribuan hingga jutaan anak muda yang mengikuti Anda tidak hanya menonton, tapi juga meniru,” bunyi isi surat terbuka tersebut.

“Kalimat seperti, ‘Nikmati sensasi vape maksimal!, tersedia dalam berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan rasa dan cloud-mu,’ bukanlah sekadar bujukan. Dalam dunia pemasaran, ini disebut subliminal advertising, yaitu pesan yang membentuk persepsi tanpa disadari dan mendorong perilaku konsumtif,” sambung mereka.

Menurut mereka, ketika pesan ini diulang, ditampilkan secara visual dan naratif oleh sosok yang mereka idolakan, maka keputusan untuk mencoba menjadi semakin mudah diambil.

Selain Ariel NOAH dan The Prediksi, surat terbuka ini iuga ditujukan pada Onadio Leonardo (onadioleonardo_official), Vicky Nitinegoro (@vickynit13), Arif Muhammad (@arifmuhammaddd), Ananta Rispo (AnantaRispo), dan masih banyak lagi.

“Seperti Ariel NOAH, yang juga sebagai seorang ayah, tercatat mempromosikan merek Vuse di akun Instagramnya. Selain itu, sejumlah pesohor yang juga para ayah, yang tergabung dalam klub motor The Prediksi yang berkolaborasi dengan merek Foom mempromosikan aneka varian rasa e-liquid yang menggoda di akun Instagram @theprediksi_,” kata mereka.

Surat terbuka ini juga ditembuskan kepada tiga Kementerian yaitu Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Pengaruh Iklan Terhadap Keinginan untuk Merokok
Studi menyebutkan bahwa paparan iklan rokok yang terus-menerus berpengaruh terhadap keinginan untuk memulai merokok.

Sebuah riset online (2020) dari peneliti Universitas Dian Nusantara Semarang kepada 1.239 responden usia 15 tahun ke atas, di 5 kota besar di Indonesia, menunjukkan bahwa paparan iklan dan promosi rokok elektronik di media sosial sangat terkait dengan penggunaan rokok elektronik. Mayoritas responden (84%) pernah melihat iklan atau promosi rokok elektronik di media sosial Facebook, Instagram, dan YouTube.

Partisipan yang pernah melihat iklan atau promosi rokok elektronik tercatat 2,91 kali lebih mungkin pernah menggunakan rokok elektronik dan 2,82 kali lebih mungkin menjadi pengguna aktif.

Data Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan rokok elektronik meningkat drastis hingga 10 kali lipat dalam satu dekade (dari 0,3% tahun 2011 menjadi 3,0% tahun 2021), sementara untuk kategori remaja 10-18 tahun meningkat 2 kali lipat dalam 5 tahun (0,06% tahun 2018 menjadi 0,13% tahun 2023). 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, nikotin dalam rokok elektronik menimbulkan kecanduan lebih kuat dan membuat sulit untuk berhenti. Rokok elektronik menghasilkan zat beracun, beberapa di antaranya diketahui menyebabkan kanker, dan beberapa lainnya meningkatkan penyakit paru kronis dan gangguan jantung, potensi kehilangan produktivitas yang menguras biaya negara.

Selain itu, konsumsi nikotin yang terkandung dalam rokok elektronik dapat menimbulkan kerusakan permanen pada otak depan di masa pertumbuhan (anak dan remaja).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya