Ditjen Perkebunan dan FAO sah Tandatangani Implementation Arrangement Kerjasama Proyek FOLUR

Ditjen Perkebunan dan FAO tandatangani Implementation Arrangement Kerjasama
Sumber :
  • Ditjen Perkebunan Kementan

VIVA – Demi mendukung transformasi sistem pangan global dengan mempromosikan lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien, dilakukan kegiatan Proyek Global Environment Facility-Food Systems, Land Use, and Restoration (GEF-FOLUR). 

RI Belum Impor Beras Selama 2025, Mentan Amran: Terima Kasih Petani

Dalam Proyek FOLUR ini, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan berpartisipasi untuk menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada komoditas perkebunan yang ditargetkan seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan. 

“Menindaklanjuti sosialisasi GEF-FOLUR pada tahun 2022 lalu, jajaran Ditjen Perkebunan terus melanjutkan koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi mengenai rencana pelaksanaan dan mekanisme pengelolaan proyek di Kementerian Pertanian dalam Proyek GEF-FOLUR dalam acara penandatanganan Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek GEF-FOLUR, sehingga tercapai kesepakatan dengan FAO mengenai rincian hibah proyek ini,” ujar Heru Tri Widarto, Sekretaris Ditjen Perkebunan di Bogor (10/04).

BPS Laporkan Deflasi 0,08 Persen di Agustus 2025

Heru menjelaskan, sebagaimana diketahui bahwa proyek ini didanai dari hibah langsung Global Environtment Facility (GEF) melalui UNDP dan FAO selama 72 bulan terhitung mulai dari tanggal 21 Februari 2022 dan Project Document awal sudah ditandatangani oleh Deputi sedangkan pada kesempatan hari ini, Project Document Turunan antara Kementerian Pertanian dan FAO akan ditandatangani sebagai salah satu syarat utama untuk proses registrasi pengajuan proyek hibah langsung ke Kementerian Keuangan.

"Kami menyambut baik Proyek FOLUR ini. Pada proyek ini kami mengharapkan dalam setiap substansi operasional kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mendukung kebijakan dan program Kementerian Pertanian. Yang kami perlu garis bawahi, bagaimana proyek ini dapat melakukan penataan lahan budidaya berbasis landscape. Walaupun hanya terbatas pada 5 provinsi dan 4 komoditas, proyek ini dapat dijadikan piloting untuk pengembangan landscape terpadu berbasis komoditas pertanian yang kedepan bisa dilakukan replikasi," jelas Heru.

Tani Merdeka Indonesia Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi dan Tolak Anarkisme

Lebih lanjut, Heru mengatakan, misi dari Proyek FOLUR bagi Kementerian Pertanian sendiri dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas Pertanian, lalu mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani melalui pelaksanaan bimtek dan capacity building petani didaerah dalam hal implementasi GAP dan GHP komoditas. 

"Proyek ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas petani dan penguatan kelembagaan, pengembangan sistem perkebunan berkelanjutan berbasis spasial yang nantinya dapat dihasilkan sertifikasi mutu dan keberlanjutan ditingkat petani untuk pada akhirnya kita dapat memperoleh support for international recognition dan tentunya akses pasar yang lebih luas di perdagangan internasional,” harap Heru.

Anggota DPR Fraksi PDIP Sofwan Dedy Ardyanto

PDIP: RUU Komoditas Strategis Harus Untungkan Petani Tembakau

DPR RI saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Komoditas Strategis.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2025