Ambil Langkah Tepat Mengantisipasinya, Ini 7 Risiko Investasi yang Wajib Diketahui Investor
- U-Report
4. Likuiditas
Risiko likuiditas umumnya muncul karena sulit menyediakan dana tunai selama kurun waktu tertentu. Misalnya, terdapat satu pihak yang tidak mampu membayar kewajibannya secara tunai ketika jatuh tempo investasi tiba.
Meski pihak tersebut bisa dikatakan mempunyai cukup aset untuk memenuhi kewajiban utangnya, namun risiko likuiditas tetap bisa terjadi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversi menjadi dana tunai. Sehingga, investor tidak bisa mencairkan dana investasinya saat risiko likuiditas ini terjadi. Biasanya, risiko ini terjadi dikarenakan investasi dilakukan pada pasar dengan volume kecil dan baru tumbuh, serta mempunyai keterkaitan dengan percepatan dari sekuritas yang diluncurkan suatu perusahaan.
5. Risiko Nilai Tukar Uang
Bisa disebut sebagai risiko valas atau valuta asing, risiko ini terjadi karena perubahan kurs mata uang asing pada pasar. Perubahan tersebut terjadi tak sesuai dengan harapan, khususnya ketika nilainya dikonversi menjadi valuta domestik.
Contohnya, Anda berinvestasi pada sebuah instrumen investasi yang harus dibeli dengan mata uang USD. Tapi, di saat bersamaan, nilai rupiah terhadap USD ternyata sedang menurun dan akhirnya perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk membelinya. Saat hal tersebut terjadi, bisa dibilang Anda tengah terdampak risiko valuta ketika berinvestasi.
6. Risiko Reinvestment
Selanjutnya ada risiko reinvestment yang terjadi ketika imbal hasil investasi di sebuah aset finansial mengharuskan investor untuk kembali melakukan aktivitas investasinya. Saat hal tersebut terjadi, aktivitas reinvestasi kemungkinan besar membuat arus kas investasi investor menghasilkan return lebih rendah dibanding nilai investasi awalnya.
Contohnya, investor mempunyai portofolio obligasi berkupon 3,5 persen selama periode lima tahun. Namun, setelah 5 tahun berjalan, ternyata tingkat kupon obligasi tersebut menurun menjadi 2,5 persen. Sehingga, tingkat keuntungan yang mungkin didapatkan investor menjadi lebih kecil.
7. Risiko Negara
Terakhir ada risiko negara atau risiko politik yang membuat nilai investasi terpengaruh karena kondisi politik suatu negara maupun muncul aturan undang-undang yang baru. Bahkan, karena risiko ini, nilai investasi yang telah ditanam bisa menghilang atau hangus begitu saja. Oleh karena itu, jika berniat untuk menanam modal di negara lain, cek dulu kondisi politiknya dan pastikan sedang kondusif agar terhindar dari risiko ini.