Pernyataan Mengecewakan UEFA soal Pemberian Sanksi untuk Sepakbola Israel
- Twitter/@UEFA
VIVA – Desakan agar Israel dilarang tampil di ajang sepakbola internasional semakin menguat. Seruan ini muncul di tengah perang Israel–Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 80 ribu orang sejak Oktober 2023.
Badan Pangan Dunia PBB melaporkan, 500 ribu warga Gaza kini terancam kelaparan dan membutuhkan bantuan segera.
Pekan lalu, UEFA menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan pesepakbola Palestina, Suleiman Al-Obeid. Namun, mereka tidak menjelaskan penyebab kematiannya.
Bintang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, langsung mengkritik dengan bertanya: "Bisa jelaskan bagaimana dia meninggal, di mana, dan kenapa?"
Asosiasi Sepakbola Palestina menyebut Al-Obeid tewas akibat serangan Israel di Gaza selatan saat menunggu bantuan kemanusiaan.
Mantan pemain timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, juga mengecam Israel dalam siaran langsung pertandingan Community Shield.
“Ada 760 atlet Palestina yang gugur, termasuk 420 pemain sepakbola. FIFA dan UEFA menghukum Rusia karena perang di Ukraina, kapan Israel? Kami ingin aksi nyata, bukan hanya kata-kata,” ujarnya.
UEFA menegaskan tidak ada rencana memberi sanksi kepada Israel seperti yang dilakukan kepada Rusia, dengan alasan situasinya berbeda.
Isu korban anak-anak di Gaza kembali mencuat menjelang laga Piala Super antara PSG dan Tottenham.
UEFA memasang spanduk bertuliskan “Hentikan pembunuhan anak-anak. Hentikan pembunuhan warga sipil”, namun tidak menyebut Gaza atau Palestina secara langsung.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 17 ribu anak tewas sejak perang dimulai. UEFA juga mengundang dua anak pengungsi Palestina dalam seremoni penyerahan medali dan mengumumkan program bantuan kemanusiaan bagi anak-anak di Gaza, termasuk obat-obatan, peralatan medis, dan perawatan untuk korban luka berat.
Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin, mengatakan: “Anak-anak tidak bersalah. Dalam semua konflik, mereka menjadi korban. Kami akan membantu mereka agar tetap memiliki harapan, meski dalam situasi terburuk.”