10 Pembalap Motor Terbaik di Dunia, Nomor 1 Bukan Marquez

Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez
Sumber :
  • Twitter/@marcmarquez93

VIVA – Ada banyak pertandingan balap sepeda motor di dunia. Mulai dari motocross, superbike hingga drag race. Namun, yang mampu menyedot perhatian penonton di seluruh dunia hanya satu, yakni MotoGP.

MotoGP Tegas Tak Ada Rencana Menambah Kalender Lebih dari 22 Balapan!

Zaman dulu, ajang balap ini dibagi menjadi tiga kelas, yaitu GP 125cc, GP 250cc da GP 500cc. Pada 2002, semua motor diwajibkan menggunakan mesin empat tak, dengan kapasitas mesin 990cc. Nama kelas pun berubah, menjadi Moto3, Moto2 dan MotoGP.

Krisis ekonomi dunia yang melanda pada 2007, memaksa panitia menetapkan kapasitas mesin menjadi 800cc. Lalu pada 2012, spesifikasinya diubah lagi menjadi 1.000cc, hingga saat ini.

Luca Marini Ungkap Motor Honda Alami Masalah Tekanan Ban Serius di MotoGP Mandalika

Selama puluhan tahun digelar, kejuaraan balap MotoGP telah melahirkan banyak pembalap berprestasi. Di antara mereka, ada 10 yang fenomenal dan menjadi pujaan dari banyak penggemar.

Contohnya Marc Marquez, pembalap tim Honda yang baru saja mengunci gelar juara dunia ke-6. Pemuda asal Spanyol ini dikenal sebagai pembalap agresif, yang suka memaksa motor hingga melewati batas. Hal itu ia lakukan, agar bisa konsisten menjadi yang tercepat di setiap tikungan sirkuit.

Sikap Berkelas Marc Marquez ke Bezzecchi Usai Kecelakaan di MotoGP Mandalika 202

Lalu, ada Valentino Rossi, pria kelahiran Italia yang nomor start?-nya sering dijumpai di Indonesia. Selama berkiprah di dunia balap, Rossi menjadi juara dunia MotoGP enam kali dan GP 500cc satu kali.

Nama keduanya kerap disandingkan dengan mantan pembalap lain, seperti Michael ‘Mick’ Doohan, Casey Stoner dan Kenny Roberts. Lantas, siapa yang menjadi pembalap terbaik di dunia? Simak daftarnya dalam video di bawah ini, dilansir dari Crash, Senin 14 Oktober 2019:

Wamenpar Ni Luh Enik Ermawati.

Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika 2025 Diperkirakan Capai Rp 4,8 Triliun

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati mengungkapkan, hal tersebut terlihat dari selain hotel, akomodasi khususnya transportasi yang sudah penuh.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025