Joan Mir Ungkap Tantangan Besar di MotoGP Mandalika

Pembalap Repsol Honda, Joan Mir
Sumber :
  • HRC MotoGP

VIVA – Pembalap Repsol Honda, Joan Mir, menilai bahwa kombinasi antara ban dan permukaan aspal di Sirkuit Mandalika menjadi faktor paling krusial dalam menentukan hasil balapan MotoGP Indonesia 2025. Dalam sesi latihan bebas yang digelar Jumat kemarin, Mir mengaku bahwa pengendalian motor terasa sangat sulit akibat daya cengkeram ban yang tidak konsisten di lintasan panas khas Mandalika.

Mick Doohan Puji Marc Marquez Sebagai Pembalap ‘Berbeda’, Ini Maksudnya!

Meski menghadapi kondisi yang menantang, mantan juara dunia MotoGP 2020 itu tetap menunjukkan performa solid dengan menembus posisi keenam tercepat dalam catatan waktu latihan. Hasil tersebut menjadi sinyal positif bagi Honda, yang selama beberapa seri terakhir berjuang keras untuk kembali kompetitif.

Pembalap Repsol Honda, Joan Mir

Photo :
  • AP Photo/Manish Swarup

Mandiri Looping for Life Edukasi 1.000 Siswa Mandalika dan Perkuat UMKM di MotoGP 2025

Kondisi Trek dan Ban Bikin Motor Sulit Dikendalikan

Dalam wawancara seusai sesi latihan, Joan Mir menyebut kombinasi antara aspal Mandalika dan ban yang digunakan kali ini sangat “kritis”. Menurutnya, sedikit kesalahan dapat berujung pada kecelakaan karena motor sulit mendapatkan grip yang stabil.

Empat Rider KYT Tampil Spesial, Helmnya Berhiaskan Budaya Indonesia

“Mudah sekali terjadi kesalahan dan kecelakaan karena kombinasi aspal dan ban ini krusial, jadi tidak mudah untuk mendapatkan feeling yang baik di motor,” ujar Joan Mir dikutip VIVA dari Crash Sabtu, 4 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa lintasan Mandalika memiliki karakter unik dibanding sirkuit lainnya. Aspalnya cepat panas, sehingga performa ban bisa berubah drastis hanya dalam beberapa lap. Bagi Mir, ini menjadi tantangan tambahan, terutama bagi tim yang masih mencari setelan ideal pada motor.

Selain Mir, beberapa pembalap lain juga mengalami kendala serupa. Salah satunya adalah Marc Marquez, rekan satu tim Mir di Repsol Honda, yang mengalami dua kali kecelakaan dalam sesi latihan. Hal itu membuat Marquez gagal menembus 10 besar dan harus puas di posisi ke-11.

Mir menyebut bahwa situasi ini menunjukkan betapa sulitnya menaklukkan sirkuit Mandalika. Banyak pembalap, termasuk yang biasanya tampil cepat di trek lain, kali ini justru kesulitan mempertahankan kecepatan dan stabilitas.

"Itulah sebabnya Anda mungkin melihat catatan waktu dan tidak mengerti apa yang terjadi karena ada orang yang kesulitan di balapan sebelumnya, lalu di sini kuat, dan sebaliknya, tetapi di atas motor Anda lebih mengerti karena perasaannya sangat buruk," tambah Joan Mir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya