Menuju Kejurnas Akuatik 2025: Momentum Regenerasi Atlet dan Penguatan Ekosistem Olahraga Renang Nasional
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik) tengah bersiap menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Akuatik 2025, yang akan berlangsung pada 29 Mei hingga 4 Juni mendatang. Ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi tahunan, tetapi juga menjadi panggung seleksi nasional bagi atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang internasional, termasuk Centralized General Meeting (CGM).
Sekretaris Jenderal PB Akuatik Indonesia, Ali Patiwiri, menegaskan bahwa Kejurnas kali ini memiliki makna strategis dalam peta pembinaan atlet nasional.
“Kejurnas ini adalah ajang seleksi untuk promosi dan degradasi atlet Pelatnas. Saat ini, kami memiliki 12 atlet di Pelatnas, dan seluruh atlet yang akan mengikuti CGM wajib tampil di Kejurnas ini,” ujarnya.
Selain sebagai ajang seleksi, Kejurnas 2025 juga mencerminkan meningkatnya antusiasme komunitas akuatik nasional. Dibanding tahun sebelumnya yang mencatat sekitar 900 peserta, tahun ini jumlah atlet melonjak menjadi 1.095 orang dari berbagai provinsi. “Ini menunjukkan bahwa kesadaran dan minat terhadap olahraga akuatik, khususnya renang, terus tumbuh,” kata Ali.
Dalam rangka memperluas jangkauan informasi dan meningkatkan eksposur Kejurnas ke publik, PB Akuatik menggandeng Kompas sebagai media partner resmi. Ali Patiwiri menyebut kerja sama ini penting agar pesan-pesan positif dari Kejurnas, terutama soal pembinaan atlet muda dan pemasalan olahraga renang, dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
“Dukungan media sangat penting agar informasi tentang Kejurnas ini sampai ke masyarakat. Ini akan berdampak langsung pada program kami untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap olahraga renang,” ujar Ali saat bertemu redaksi Kompas.
Dukungan ini pun disambut positif oleh Kompas. Editor Olahraga Kompas.id, Emilius Caecar, menegaskan komitmen medianya untuk terlibat aktif dalam memajukan olahraga nasional. “Kompas punya komitmen untuk mendukung pengembangan olahraga di Indonesia. Renang adalah salah satu cabang yang kami perhatikan serius. Kami siap meliput dan mengangkat potensi para atlet, khususnya atlet muda yang berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya,” katanya.
Selain menjadi ajang kompetitif antar atlet papan atas, Kejurnas Akuatik 2025 juga memberi ruang besar bagi atlet-atlet muda dari berbagai daerah. Hal ini menjadi bagian dari strategi regenerasi yang diusung PB Akuatik demi memastikan kesinambungan prestasi di tingkat nasional dan internasional.
“Kami butuh regenerasi. Kejurnas ini jadi momentum untuk menilai kesiapan para atlet muda yang kelak akan kita dorong ke panggung internasional,” tambah Emilius.
Kejurnas kali ini juga dirancang inklusif dan terbuka untuk publik. Beberapa cabang lomba akan disiapkan dengan format yang memberi ruang tontonan bagi masyarakat umum, sehingga atmosfer kompetisi juga dapat dinikmati oleh penonton di luar komunitas akuatik.
Terkait dukungan pemerintah, Ali Patiwiri menyebut bahwa selama ini PB Akuatik selalu mendapatkan dukungan dari Kementerian dan lembaga terkait. Namun, ia mengakui ada penyesuaian karena pemerintah sedang menjalankan kebijakan efisiensi anggaran.
“Kita tahu kondisi fiskal sedang dalam efisiensi, jadi kami juga menyesuaikan. Tapi semangat kami tetap penuh untuk menyukseskan Kejurnas ini,” ujarnya.
Meski demikian, Ali tetap optimistis bahwa melalui sinergi antara federasi, media, dan masyarakat, Kejurnas dapat berjalan lancar dan berdampak signifikan terhadap kemajuan olahraga akuatik nasional.
Kejurnas Akuatik 2025 menjadi lebih dari sekadar ajang perebutan medali. Ia adalah arena seleksi, panggung regenerasi, serta momen mempererat kolaborasi antar pemangku kepentingan olahraga. Dengan dukungan media, pemerintah, dan komunitas, olahraga renang Indonesia tengah melangkah mantap menuju masa depan yang lebih cerah, di dalam dan di luar kolam.