GBK Aquatic Stadium Curi Perhatian Timnas Renang Prancis
- NOC Indonesia
VIVA – Timnas renang Prancis menggelar persiapan aklimatisasi jelang tampil di World Championship Akuatik 2025 Singapura. Kehadiran Leon Marchand, peraih empat medali emas di Olimpiade Paris 2024 menegaskan posisi Indonesia sebagai rumah kedua bagi atlet-atlet kelas dunia.
Leon Marchand merupakan peraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 untuk nomor 200m gaya dada, 200m gaya kupu-kupu, 200m individual medley, 400m individual medley serta perunggu di nomor 4x100m medley. Atlet renang 23 tahun itu bersama rekan-rekannya di tim nasional renang Prancis akan menjalani aklimatisasi selama 10 hari di Aquatic Stadium GBK Senayan.
Sementara itu, Leon Marchand menyebut sangat senang bisa menjalani persiapan aklimatisasi di Stadion Akuatik GBK Senayan, Jakarta. Ia juga berharap perenang-perenang muda Indonesia bisa meraih prestasi terbaik ke depannya.
“Saya mau mengucapkan terima kasih untuk semua yang membantu, kolamnya luar biasa. Kami melakukan persiapan dengan baik. Saya mau bilang ke atlet-atlet muda, cintai yang sedang kamu lakukan, percaya proses sebab tidak ada yang instan, tetap sekolah dan berlatih,” ungkap Marchand.
Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Wisnu Wardhana menyebut kehadiran Marchand di kolam renang GBK Senayan bukan hanya sekadar persiapan teknis menuju World Aquatics Championships 2025 di Singapura, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi atlet-atlet muda Indonesia, terutama dari cabang olahraga renang.
“Mungkin ini adalah salah satu bukti bahwa Indonesia seharusnya bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi dunia, seperti kita tahu dulu kita memiliki ada Richard Sam Bera, Akbar Nasution dan banyak atlet lain yang mewakili Indonesia di Olimpiade. Ini juga salah satu bukti bahwa pekerjaan rumah bersama bagaimana kita bisa membina atlet-atlet ini untuk bisa berkompetisi, di level dunia, mereka sudah mengakui fasilitas ini kelas dunia,” kata Wisnu yang juga Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) di Pengurus Besar Akuatik Indonesia.
Senada, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Josephine Tampubolon menambahkan, pelatih timnas renang Prancis justru menawarkan kerja sama dengan NOC Indonesia untuk pembinaan atlet renang melalui pertukaran pelatih maupun atlet kedua negara.
“Hubungan NOC Indonesia dengan Comité National Olympique et Sportif Français atau Komite Olimpiade Nasional Prancis sangat baik. Presiden kami, Raja Sapta Oktohari dengan David Lappartient juga sangat baik. Sejauh ini kami sudah bekerja sama di bidang Equestrian, kemungkinan next-nya bisa saja renang atau akuatik,” ujar Josephine.
“Ini merupakan langkah yang baik, dan akan menjadi loncatan besar karena memang Indonesia itu fasilitasnya sudah diakui, tinggal dari sisi prestasinya harus diakui dengan system pembinaan yang lebih baik. Semoga ini juga bisa menginspirasi atlet-atlet renang Indonesia dan ke depannya Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Aquatic World Championship,” lanjutnya.
Direktur Teknik Federasi Renang Prancis (FFN) Denis Auguin menjelaskan ada 29 atlet terbaik Prancis yang datang dan menjelani latihan selama 10 hari di Aquatic Stadium GBK Senayan. Lokasi ini dipilih sebagai venue persiapan aklimatisasi karena mereka membutuhkan fasilitas yang lengkap.
“Fasilitas di sini sangat bagus. Ada kolam 50 meter, ada ruang basah (wet room), dan kolamnya juga sangat indah. Ini tempat yang sangat baik untuk berenang. Fasilitasnya sangat memadai, karena kami harus melakukan latihan renang, kemudian ada renang artistik, lalu keesokan harinya ada loncat indah,” jelas Auguin.
“Tidak mudah mendapatkan tempat latihan yang lengkap seperti ini. Bagi tim Prancis, ini sangat menguntungkan karena semua dilakukan di tempat yang sama. Tidak, tidak ada kekurangan, semuanya sempurna sesuai yang kami butuhkan,” imbuhnya.
Pemerintah Prancis yang diwakili Laurent Legodec selaku Charge d'Affaires a.i. Kedutaan Besar Prancis di Jakarta mengatakan ini adalah tanda hubungan kerja sama yang erat antara Prancis dan Indonesia yang terus tumbuh dalam semangat persahabatan, solidaritas, dan kolaborasi. Terlebih, tahun ini juga menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia.
“Kami sangat senang bahwa tim nasional Prancis memilih Jakarta sebagai tempat latihan menjelang kejuaraan dunia di Singapura. Pilihan ini juga menjadi bukti kualitas infrastruktur olahraga di sini. Kami berkesempatan berdiskusi dengan tim dan para direktur, dan mereka menyampaikan bahwa fasilitas di Jakarta sangat baik, bertaraf internasional,” ujar Legodec.