Jadi Ketua KONI, Daud Yordan Kembangkan Bela Diri di Kayong Utara
- ANTARA/HO-KONI Pusat)
VIVA – Daud Yordan memiliki visi mengembangkan olahraga bela diri selama menjadi ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kayong Utara periode 2022-2026.
Petinju profesional Indonesia itu terus bergerak guna mewujudkan tujuan itu dengan salah satunya berkoordinasi dan mengunjungi Ketua Umum KONI Marciano Norman di Kantor KONI Pusat di Senayan, Jakarta, Jumat.
Daud menyampaikan langkah-langkahnya dalam membina olahraga prestasi dengan menyatakan akan fokus kepada pembinaan untuk meningkatkan kualitas atlet, khususnya cabang-cabang perorangan.
"Kami akan fokus pada kualitas bukan kuantitas, biar sedikit tapi memang betul-betul untuk berprestasi. Kami punya prioritas olahraga unggulan," kata Daud kepada ANTARA mengenai kunjungannya ke KONI pusat hari ini.
"Rencananya, karena di sana masih baru ada beberapa cabang olahraga yang menjadi unggulan, ada tinju pastinya, bukan hanya sebagai atlet namun juga sebagai pengurus. Lalu ada tarung derajat, dan ada olahraga-olahraga bela diri yang lain. Kami memang lebih banyak atlet-atlet yang perorangan di sana, itu yang menjadi fokus dan prioritas kami nanti,” kata petinju 34 tahun itu.
Jauh sebelum menjadi ketua KONI Kayong Utara, Daud sudah membina tinju di sasana miliknya dan bermimpi besar melahirkan atlet-atlet tinju berpresrasi di tingkat internasional.
"Saya sebagai atlet aktif, ingin juga berkontribusi di luar profesi saya sekarang untuk kepentingan masyarakat lebih luas," kata Daud yang memiliki rekor 41 (29 KO)-4-0.
KONI Kayong Utara tengah mempersiapkan atlet untuk berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Barat. Marciano Norman mengapresiasi dedikasi Daud untuk dalam memajukan olahraga prestasi.
Motivasi Generasi Muda
Dia berharap Daud memotivasi generasi muda Kayong Utara untuk menjadi atlet berprestasi karena Daud adalah bukti nyata bahwa Kayong Utara memiliki banyak talenta olahraga.
"Mulai dari kecil malah besar, saya yakin Daud Yordan selaku atlet berprestasi dunia dapat mengangkat anak-anak menjadi atlet berprestasi dunia juga,” kata Marciano dalam keterangan KONI, Jumat.
Dia berpesan, pembinaan olahraga prestasi dilakukan dengan fokus. "Kalau ada keterbatasan, pilih (cabor unggulan) sesuai potensi anak-anak Kayong Utara."