Dibongkar! Sosok Menakutkan yang Bikin Mike Tyson dan Lenox Lewis Tak Berkutik
- Give me Sport
VIVA – Dua legenda kelas berat dunia, Lennox Lewis dan Mike Tyson, ternyata kompak menyebut satu nama saat ditanya siapa lawan paling berat yang pernah mereka hadapi: Evander Holyfield.
Sepanjang karier profesionalnya, Mike Tyson mencatatkan 50 kemenangan dari total 59 pertarungan, dengan 44 di antaranya berakhir KO. Ia mencetak sejarah sebagai petinju pertama yang memegang gelar WBA, WBC, dan IBC secara bersamaan, sekaligus menyatukannya dalam satu periode kejayaan.
Namun di balik kejayaannya, Tyson juga menelan sembilan kekalahan. Yang paling anyar terjadi tahun lalu, saat ia takluk dari YouTuber Jake Paul dalam laga ekshibisi di AT&T Stadium, Arlington, Texas.
Sementara itu, Lennox Lewis memiliki rekor yang tak kalah impresif. Petinju asal Inggris itu mengoleksi 41 kemenangan dari 44 pertarungan, sebelum pensiun pada 2003 usai mengalahkan Vitali Klitschko. Meski sempat digadang-gadang akan rematch, Lewis memilih gantung sarung tinju dan melepaskan seluruh gelarnya.
Pertemuan Tyson dan Lewis terjadi pada 2002, ketika Lewis masih memegang gelar WBC, IBF, IBO, dan Lineal. Dalam duel yang sangat dinanti itu, Lewis menang KO atas Tyson di ronde kedelapan.
Meski pernah bertarung satu sama lain, keduanya sepakat bahwa Evander Holyfield adalah petinju paling tangguh yang pernah mereka hadapi.
Tyson menghadapi Holyfield dua kali. Pertarungan pertama dimenangi Holyfield. Yang kedua, pada Juni 1997, menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah tinju: Tyson menggigit telinga kanan Holyfield hingga robek dan akhirnya didiskualifikasi.
Dalam wawancara dengan The Ring Magazine, Tyson memuji Holyfield setinggi langit.
"Juara sejati: punya dagu kuat, hati besar, determinasi luar biasa, etos kerja tinggi, dan sikap yang tenang," ujar Tyson.
Senada dengan itu, Lennox Lewis juga menyampaikan hal serupa dalam unggahan Instagram pribadinya. Ia menyebut Holyfield sebagai lawan paling berat, meski bukan pertarungan paling sulit—predikat itu ia sematkan kepada Ray Mercer.
"Banyak yang terkejut saat saya bilang Holyfield adalah lawan terberat saya. Tapi kalau ditelaah lebih dalam, itu masuk akal," tulis Lewis.
Lewis menjelaskan, Holyfield punya rekam jejak panjang sejak amatir. Ia mulai bertinju sejak usia delapan tahun dan meraih medali perunggu di Olimpiade 1984. Sebelum naik kelas ke divisi berat, Holyfield menyapu bersih gelar di kelas penjelajah (cruiserweight), bahkan disebut sebagai yang terbaik sepanjang masa di kelas tersebut.
"Dia satu-satunya yang pernah bertahan 24 ronde penuh melawan saya. Meski saya suka bercanda bahwa saya menang dua kali dan dia tak mau mengakuinya, saya tetap hormat padanya," tambah Lewis.
Evander Holyfield, dengan segala pengalamannya, terbukti menjadi sosok yang meninggalkan kesan mendalam di benak dua legenda besar dunia tinju.
