Merinding, Puluhan Pekerja di Pabrik Rokok Bojonegoro Alami Kesurupan Massal

Ilustrasi kesurupan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Trending – Kesurupan massal di sebuah pabrik baru-baru ini kembali terjadi lagi dan berhasil membuat heboh media sosial. Jika sebelumnya pernah terjadi di sebuah pabrik boneka, kali ini terjadi di sebuah pabrik rokok

BGN Wajibkan Tiap Dapur MBG Punya 2 Chef Bersertifikat

Diketahui unggahan akun Instagram @folkrame baru-baru ini memperlihatkan puluhan pekerja pabrik Mitra Produksi Sigaret (MPS) di Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami kesurupan massal, pada Selasa 5 Maret 2024.

Ekosistem Otomotif Nasional Diperkuat Wuling Motors Melalui Pabriknya di Indonesia

Dalam video tersebut terlihat banyak puluhan buruh yang berhasil melarikan diri dan berhamburan ke luar gedung. Terdengar teriakan histeris dari para buruh yang mengalami kesurupan.

Tak sampai di situ saja, terdengar jelas banyak karyawan yang turut mengucapkan doa agar para karyawan yang kesurupan agar bisa segera menyadarkan diri. Menurut keterangan sumber, peristiwa tersebut terjadi sesaat setelah para pekerja yang mayoritas perempuan itu baru saja masuk pabrik untuk memulai kerja sekira pukul 06.45 WIB.

Pabrik Mandiri Chery di Indonesia, Janji Lama yang Ditunggu Realisasinya

“Mereka yang kesurupan ada sekitar 75 orang pekerja dan semuanya adalah perempuan,” kata Djatmiko kepada awak media dikutip VIVA.co.id pada Rabu, 6 Maret 2024.

Kronologi Kejadian Kesurupan

Terjadinya kesurupan massal di Bojonegoro ini bermula ada seorang pekerja tiba-tiba bertingkah aneh sambil menjerit dan berkata yang tidak wajar. Setelah tersadar, pekerja tersebut pun dipersilakan untuk melanjutkan pekerjaannya kembali bersama para pekerja lainnya.

Namun alih-alih melanjutkan pekerjaannya, pekerja tersebut kembali alami kesurupan dan di saat bersamaan sejumlah pekerja lainnya yang ada di ruangan juga ikut kesurupan. Mendapati peristiwa bikin bulu bergidik ini ia pun memanggil pihak manajemen pabrik dan tokoh spiritual dan juga tokoh agama setempat untuk membantu mengatasi kejadian tersebut.

“Kesurupan massal itu akhirnya bisa ditangani dan mereda,” ucapnya.

Selanjutnya, pihak manajemen mengizinkan karyawan yang mengalami hal tersebut untuk lebih dulu libur atau tidak bekerja. Sementara, karyawan yang lainnya tetap masuk bekerja seperti biasanya melakukan produksi.

“Ada yang diizinkan pulang dan ada juga yang dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa secara medis,” jelasnya dikutip VIVA.co.id lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya