Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Ilustrasi wartawan atau pers.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Partai Komunis China (PKC) dikabarkan menemukan metode baru untuk menekan jurnalis asing yang bertugas di China, sambil terus menggunakan taktik otoriternya untuk mengekang kebebasan pers. Kabar ini menurut sebuah laporan baru yang mengungkap penindasan PKC terhadap kebebasan berpendapat.

Timnas Indonesia Gemparkan Dunia, Ratusan Jurnalis dari Pernjuru Bumi Liput Laga Vs Arab Saudi dan Irak

Klub Koresponden Asing China (FCCC) merilis survei anggota tahunannya pada tanggal 8 April 2024, menyoroti bagaimana kebijakan “Zero-COVID” yang diusung oleh PKC hanyalah salah satu dari banyak rintangan bagi jurnalis asing yang menghadapi tanggapan keras Partai Komunis China terhadap pemberitaan independen yang mengkritik kebijakan China. 

Seperti dilansir The Hongkong Post, Jumat 19 April 2024, yang mengejutkan, PKC bahkan menggunakan drone untuk memantau jurnalis asing di lapangan untuk pertama kalinya pada tahun 2023. Beijing menggunakan pesawat tanpa awak untuk memata-matai mereka yang berusaha mengungkap kebenaran tentang penyimpangan PKC.

Mantan Menteri Pertanian China Dijatuhi Hukuman Mati karena Terima Suap Rp628 Miliar

Seorang jurnalis yang tidak disebutkan namanya dari sebuah media Eropa memberi tahu FCCC bahwa ketika meliput laporan mengenai perubahan iklim di dua provinsi, mereka diikuti oleh pejabat pemerintah, mengungkapkan upaya paranoid Partai Komunis China untuk mengendalikan narasi tersebut.

Jurnalis pemberani itu melanjutkan, dengan menyatakan bahwa drone dikerahkan untuk mengikuti dan mengamati mereka ketika mereka keluar dari kendaraan untuk merekam atau melakukan wawancara. Saat mereka berjalan kaki, drone akan mengikuti mereka. Ini menunjukkan taktik orwellian PKC melawan kebebasan pers.

China’s Expanding Footprint Puts ASEAN Centrality in the Spotlight

Jurnalis yang tidak disebutkan namanya ini adalah salah satu dari 101 koresponden anggota FCCC yang menanggapi survei yang dilakukan dalam dua bulan pertama tahun ini, menyoroti penindasan luas yang dilakukan PKC terhadap kebebasan pers.

Ilustrasi sensor internet di China.

Photo :
  • Time Magazine

Para responden mewakili organisasi berita dari Asia, Eropa, Amerika Latin, dan Amerika Utara, yang semuanya telah menghadapi taktik sensor dan intimidasi yang dilakukan oleh PKC. FCCC lebih lanjut menggarisbawahi bahwa mayoritas jurnalis tidak ingin dikutip secara langsung karena kekhawatiran akan potensi pembalasan terhadap diri mereka sendiri atau publikasi mereka dari PKC.

Laporan tersebut mengungkapkan suasana yang semakin tidak bersahabat bagi jurnalis di Tiongkok. Hal ini tidak hanya menunjukkan rendahnya standar kebebasan pers di Tiongkok, namun juga menyoroti tindakan keras PKC terhadap kebebasan berpendapat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya