Warganet Kecam Pohon Berusia 100 Tahun Ditebang Diduga Buat Bangun Beach Club di Bali

Bali – Baru-baru ini beredar sebuah video yang menarik perhatian banyak warganet di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @therahayuproject, terlihat proses penebangan sebuah pohon besar yang diperkirakan telah berusia 100 tahun. 

Video ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, baik lokal maupun internasional, yang mengecam tindakan tersebut. Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap penghancuran alam demi keuntungan komersial.

Dalam video tersebut, ditulis keterangan kalimat yang berbunyi, "Berapa banyak lagi pohon yang akan ditebang demi keuntungan?" seperti dilansir dari akun Instagram @therahayuproject pada Kamis, 1 Mei 2024. 

Lokasi penebanga pohon berusia 100 tahun tersebut diketahui berada di Kawasan Seseh, Kabupaten Badung, Bali. Penebangan ini diduga dilakukan untuk pembangunan sebuah beach club baru di daerah tersebut.

Sontak saja, video tersebut memicu berbagai komentar dari warganet yang menunjukkan keprihatinan mereka terhadap alam yang dirusak hanya demi mencari keuntungan. 

Banyak juga warganet yang penasaran dengan nama beach club yang akan dibangun di lokasi tersebut dan meminta pengunggah video untuk mencantumkan informasi lebih lanjut. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut terkait hal tersebut. 

“Biasanya warlok Bali sensitif soal penebangan pohon tua seperti ini,tumbenan…”

“100 tahun berjuang ngasih oksigen, terus berakhir ditebang.”

“Spill nama beach club dan arsitek bule yang katanya ada dibalik proyek ini.”

“Pohon yg udh ratusan tahun harusnya dijaga dan di lestarikan, ini mlah ditebang demi uang.”

“Perlu diberi pelajaran sama netijen biar kedepannya investor dan pemerintah terkait bisa menghargai warisan alam.”

Penebangan pohon tua seperti ini bukan hanya masalah lingkungan lokal tetapi juga menjadi isu global. Pohon yang telah berusia ratusan tahun memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti menyediakan oksigen, menyerap karbon dioksida, dan menjadi habitat bagi berbagai spesies. Penebangan pohon ini bisa menghilangkan semua manfaat tersebut dan merusak keseimbangan lingkungan.

Urai Antrean Horor di Pelabuhan Ketapang, ASDP Tambah Kapal Besar ke Gilimanuk

Kondisi antrian kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang saat ini juga sudah lebih terkendali dengan jarak sekitar 1,3 kilometer hingga 2 kilometer dari pelabuhan.

VIVA.co.id

27 Juli 2025