Kongres Uighur Dunia Bakal Mengorganisir Demonstrasi Besar-besaran di Seluruh Eropa

VIVA Militer: Tindakan represif militer China terhadap etnis Muslim Uighur
Sumber :
  • Amnesty International

VIVA – Peringatan 20 tahun Kongres Uighur Sedunia di Munich menjadi seruan kuat menentang meningkatnya kekejaman pemerintah Tiongkok yang menargetkan masyarakat Uighur dan etnis minoritas lainnya. Tokoh-tokoh terkemuka dalam perjuangan Tibet, termasuk Sikyong Penpa Tsering dari Pemerintahan Pusat Tibet, menggarisbawahi pentingnya tindakan internasional terpadu untuk melawan kebrutalan Beijing dan membawa perubahan positif.

11 Anggota Keluarga Mafia di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati

Dilansir The Hngkng Post, Kamis 16 Mei 2024, dalam pidato utamanya, Sikyong Tsering dengan tajam menguraikan kemitraan yang mengakar antara masyarakat Tibet dan Uighur dalam perjuangan bersama demi kebebasan dan keadilan. Ia menceritakan kolaborasi bersejarah antara Erkin Alptekin, presiden pendiri Kongres Uighur Dunia, dan mendiang Lodi Gyari, mantan utusan khusus Dalai Lama. Aliansi yang kuat ini meletakkan dasar bagi kerja sama yang berkelanjutan antara kedua kelompok yang teraniaya.

Seruan solidaritas Sikyong Tsering tidak hanya menjangkau komunitas Uighur dan Tibet, tetapi juga mencakup warga Mongolia, Manchu, Hong Kong, para pemimpin pro-demokrasi di Tiongkok, dan bahkan Taiwan. “Kita semua melakukan perjalanan dengan perahu yang sama melawan badai brutal Komunis Tiongkok,” katanya, menekankan sifat penderitaan mereka yang saling berhubungan.

Taiwan Main 2 Kaki dengan Rusia

Permohonan pemimpin Tibet untuk membentuk front persatuan melawan penindasan Beijing sangat bergema. Dia mendesak Eropa dan negara-negara lain untuk memandang warga Tibet, Uighur, dan kelompok teraniaya lainnya tidak hanya sebagai objek simpati tetapi juga sebagai mitra penting dalam melawan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia Partai Komunis Tiongkok (PKT).

“Tidak seorang pun menginginkan anarki di Tiongkok karena Tiongkok adalah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan hal ini akan menimbulkan konsekuensi serius di seluruh dunia,” Sikyong Tsering mengakui. “Namun, jika kita ingin membawa perubahan positif ke Tiongkok, maka kita memerlukan kekuatan internal dan eksternal. Dan kami adalah kekuatan internal.”

Minyak Kelapa Sawit hingga Perhiasan Dongkrak Ekspor RI di Januari-Agustus 2025

Dalam sebuah proposal yang berani, ia mengajukan gagasan untuk mengorganisir demonstrasi besar-besaran di seluruh Eropa, menyatukan para pemimpin Uighur, Tibet, Hong Kong, Mongolia, Taiwan, dan Tiongkok yang pro-demokrasi. Demonstrasi solidaritas global ini akan mengirimkan pesan yang jelas kepada Beijing bahwa pelanggaran hak asasi manusia tidak dapat lagi ditoleransi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya