Viral! Bocah Palestina Gendong Adik Terluka, Jalan Kaki Sejam di Bawah Terik Matahari

Momen pilu bocah Palestina gendong adik yang terluka
Sumber :
  • Twitter/tamerqdh

Gaza, VIVA –Cuplikan video menampilkan bocah perempuan asal Palestina berjalan kaki sambil menggendong adiknya yang terluka, viral di media sosial.

Israel Bakal Cegat Kapal Aktivis Madleen yang Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Dilihat melalui unggahan akun X (Twitter) @tamerqdh, bocah perempuan itu berjalan tanpa alas kaki di tengah terik matahari. Dia tampak sangat kelelahan saat bertemu dengan jurnalis Alaa Hamouda.

Alaa Hamouda lantas bertanya kepada si bocah, apa yang membuat adik kecilnya tidak sanggup berjalan. Bocah itu menjawab, sang adik terluka setelah tertabrak mobil.

Detik-detik Petarung MMA Asal Irlandia Kalahkan Israel, Teriak 'Free Palestina' hingga Kibarkan Bendera

“Dia tertabrak mobil,” kata bocah perempuan itu.

Biadab! Militer Israel Serang Bus Jemaah Haji Palestina di Tepi Barat

Kepada Alaa Hamouda, bocah itu mengatakan sudah berjalan selama satu jam untuk mengantar adiknya berobat menuju kamp Al Bureij, di Selatan Kota Gaza.

“Apakah kamu nggak lelah gendong dia seperti itu?” tanya Hamouda.

“Aku lelah, aku sudah gendong dia satu jam, aku sudah nggak kuat lagi,” jawab bocah itu.

Hamouda kemudian menawarkan tumpangan. Dia meminta dua bocah perempuan itu naik ke mobil untuk kemudian diantar ke kamp Al Bureij.

“Ayo, aku akan mengantar kalian,” ucap Hamouda.

Video tersebut sontak mendapat berbagai reaksi dari para pengguna Twitter. Tidak sedikit yang menyebut bahwa penderitaan anak-anak Palestina timbul akibat serangan brutal Israel yang suda terjadi lebih dari satu tahun.

“Masa kecil mereka telah dicuri. Video ini menghancurkan hati saya,” komentar salah seorang warganet.

“Ya Tuhan, masa kanak-kanak yang tertindas, betapa cantiknya anak-anak Gaza. Semoga Tuhan memberi mereka kesabaran dan meringankan kesusahan mereka,” tulis warganet.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan setempat, lebih dari 42.600 orang telah meninggal sejak serangan 7 Oktober 2023, mayoritas di antaranya wanita dan anak-anak. Selain itu, sekitar 99.800 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya