Prabowo Sebut Ada Pejabat yang Melawan Efisiensi Anggaran Pemerintah, Warganet: Siapa itu?
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Surabaya, VIVA – Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ada pihak yang ingin melawannya memberlakukan kebijakan penghematan atau efisiensi anggaran pemerintah.
Prabowo diketahui menyebut mereka merasa kebal hukum dan bertindak seperti “raja kecil” ketika anggaran kementerian dan lembaga dipangkas. Hal tersebut diungkapkan olehnya dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur.
Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
- Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.
“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil,” ujar Prabowo dalam unggahan Instagram @fakta.indo, dikutip VIVA Selasa, 11 Februari 2025.
Lebih lanjut, Presiden Indonesia ke-8 ini menegaskan penghematan anggaran bertujuan mengurangi belanja untuk kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, seminar serta fokus group discussion.
Perlu diketahui, menteri dan pimpinan lembaga pemerintah diminta menghemat operasional tanpa memotong anggaran pegawai dan bantuan sosial. Biaya perjalanan dinas harus dipangkas 50 persen, termasuk belanja pendukung yang tidak memiliki output terukur dikurangi.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti adanya upaya pihak yang melobi wartawan dan LSM untuk membuat narasi yang menyerang kebijakannya. Ia menegaskan bahwa dirinya lebih takut kepada rakyat dibandingkan kritik dari pihak-pihak tersebut.
"Gerundel, abis itu lobi-lobi wartawan, LSM, untuk serang saya. Enggak apa-apa, saya lebih takut emak-emak daripada mereka,” tambahnya.
Adanya pernyataan tegas Presiden ini memicu reaksi dari warganet di media sosial. Beberapa dari mereka mempertanyakan siapa saja pejabat yang dimaksud oleh Prabowo.
"Siapa itu pejabat yang berani melawan Presiden? Presiden tegas kayak gini kok masih ada yang ngelawan," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Pesan Prabowo sangat jelas, efisiensi itu buat pengeluaran gak penting, seperti event, dinas ke luar negeri, yang memang disengaja oleh pejabat. Kalau gak mau ikut perintah Presiden mending out aja," timpal warganet lainnya.
