Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga Putuskan Beralih ke SPBU Swasta: Kapok!

Bisnis SPBU di Indonesia/ilustrasi harga bbm.
Sumber :
  • Dok. VIVA

Jakarta, VIVA – Isu dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) yang melibatkan Pertamina terus menuai reaksi dari masyarakat. Sejumlah konsumen yang merasa dirugikan mengungkapkan kekecewaannya dan mulai beralih ke SPBU swasta.

PIS Buka-bukaan Strategi Hadapi Dinamika Geopolitik & Ekspansi Bisnis di IMW 2025

Mereka mengaku kehilangan kepercayaan terhadap kualitas bahan bakar yang dijual Pertamina setelah mencuatnya kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama atau KKKS tahun 2018-2023.

Modus yang dilakukan dalam kasus ini adalah mengoplos Pertalite (Ron 90) menjadi Pertamax (Ron 92). Dugaan ini pertama kali diungkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Harli Siregar, Selasa, 25 Februari 2025.

Alasan Kejagung Ajukan Penyitaan Alat Elektronik Tom Lembong ke Majelis Hakim

Ilustrasi SPBU Pertamina, harga Pertamax naik

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Salah seorang pengguna Pertamax, Bayu (27) warga Kalibata, Jakarta Selatan, mengaku kecewa usai mengetahui dugaan pengoplosan Pertalite jadi Pertamax.

Dorong Ekonomi, Pertamina Tempa 30 UMKM Jadi Eksportir Tangguh

Ia menegaskan, setelah ini tidak akan lagi membeli Pertamax, dan bakal beralih menggunakan SPBU swasta yang kini telah menjamur di sekitar tempat tinggalnya.

“Kesel, kapok. Gua mending beli di SPBU swasta aja sekarang,” ujar Bayu kepada VIVA Kamis, 27 Februari 2025.

Meski harga bensin di SPBU swasta sedikit lebih mahal, Bayu mengaku tidak masalah. Baginya, yang terpenting kualitas bensin yang didapatkan sesuai dengan uang yang dikeluarkan.

“Walau lebih mahal sedikit nggak masalah, yang penting sesuai, kita beli ron 92, ya, yang kita dapat juga ron 92, bukan ron 90,” tegasnya.

Terpisah, salah satu pengguna Pertamax lainnya, Bagas (26), seorang pengemudi ojek online (Ojol), juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap dugaan bensin oplosan ini.

Ilustrasi dua orang pengemudi ojek online (ojol)

Photo :
  • vstory

Bagas mengaku sebelumnya rutin mengisi Pertamax setelah selesai bekerja, namun, usai mencuatnya isu Pertalite dioplos jadi Pertamax, ia memutuskan untuk beralih ke SPBU swasta.

"Sehabis narik, gua biasanya pake Pertamax buat bersihin mesin, tapi kecewa banget pas tahu ternyata yang gua beli sebenarnya Pertalite yang sudah dioplos," ujar Bagas kepada VIVA melalui sambungan telepon Kamis.

"Sekarang sih mending ke SPBU swasta dulu deh, daripada motor kena masalah. Pertamina sebenernya sangat membantu buat gua yang narik ojol, karena harganya lebih terjangkau. Tapi kalau isinya ternyata tidak sesuai, ya mikir-mikir lagi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya