Maki Netizen saat Ditanya Soal Anggaran, Bupati Pekalongan Gembok Akun Instagram
- Kemenag Kabupaten Pekalongan
Pekalongan, VIVA – Kontroversi melibatkan Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, mencuat di media sosial setelah ia membalas komentar seorang netizen dengan kata-kata kasar dan makian.
Insiden ini bermula ketika Bupati Fadia membagikan potret dirinya bersama Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, saat mengikuti retret kepala daerah di Akmil Magelang beberapa waktu lalu.
Unggahan yang dibagikan di akun Instagram resmi buapati tersebut kemudian mendapat beragam komentar warganet, salah satunya dari akun @raya_aulia_rakhman.
Akun tersebut menanyakan perihal peresmian Rumah Sakit Ki Ageng Sedayu serta ketidakhadiran sang bupati dalam sebuah acara di Ketandan, Wiradesa.
"Peresmian RS Ki Ageng Sedayu kapan, Bu? Kabarnya anggaran sekian nggak keluar? Terus, waktu kemarin acara di Ketandan Wiradesa, kenapa dipanggil enggak datang, Bu? Wedi (takut) diperiksa kah?" tulis akun itu.
Namun, bukannya memberikan jawaban yang diplomatis, akun resmi Bupati Pekalongan justru membalas dengan nada kasar, bahkan sampai memaki si penanya.
"Mulutmu kl ngomong ojo kurang ajar, diperiksa penegak hukum, mampus koe mengko (mampus kamu nanti)! Urusan anggaran rak keluar, anggaran opo ??? Jangan sampe dicari koe, rak iso kasih pertanggungjawaban omonganmu! #admin,” balas Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.
Balasan tersebut sontak langsung memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengecam sikap bupati yang dinilai tidak pantas sebagai pejabat publik. Bahkan, beberapa pengguna media sosial menyoroti penggunaan bahasa kasar dalam tanggapan tersebut, yang semakin memperkeruh situasi.
Tak lama setelah insiden ini viral, akun Instagram resmi @fadiaarafiq.official yang sebelumnya memiliki sekitar 306 ribu pengikut, tiba-tiba diprivat alias digembok dari publik. Langkah ini semakin menimbulkan spekulasi bahwa pihaknya tengah berupaya meredam kontroversi yang sedang berkembang.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Pekalongan mengenai alasan di balik respons kasarnya terhadap netizen.