Anak yang Tak Diharapkan

Ilustrasi keluarga.
Sumber :
  • http://www.vestyles.com

“Aku mengerti, Key. Tetapi, aku meninggalkanmu karena aku mempunyai alasan.” ujar Riko. “Aku tidak peduli, dan kau jangan pernah mengganggu hidupku ataupun hidup putraku!” ujar Keyla. “Putraku? Apa kau mempertahankannya? Dengar Key, aku sangat minta maaf atas apa yang aku perbuat denganmu dulu, dan kini aku kembali hanya untuk bertanggungjawab!” ujar Riko menatap Keyla.

Desa Bukan Hanya Sekadar Desa

“Ya, aku mempertahankan dan membesarkannya seorang diri. Kau tak pernah tahu rasanya memiliki seorang anak yang terlahir di luar pernikahan. Hidupku hancur dan orangtuaku mengusirku dari rumah! Dan karena itulah setiap aku melihatnya, aku sangat membencinya!” ujar Keyla terisak.

“Key, sungguh aku sangat menyesal dan meminta maaf padamu. Aku tahu aku salah, aku akan bertanggungjawab atas apa yang aku perbuat kepadamu!” ujar Riko tulus. “Kau bilang, maaf? Apa kau pikir aku akan mudah memaafkanmu? Kau tak ingat bagaimana kau meninggalkanku saat aku mengandung dia? Kau tak ingat kalau kau lebih memilih wanita itu!” ujar Keyla.

Aku Akan Tampar Mereka dengan Kesuksesanku

“Kau harus mendengarkanku, Key. Aku meninggalkanmu karena aku ingin mencari uang untuk kebahagiaanmu dan juga anak kita. Kau tahu saat itu orangtuaku juga mengusirku karena aku menolak perjodohan dengan wanita itu dan aku lebih memilih hidup denganmu. Tetapi kau pergi saat aku ingin menjelaskan semua ini.” ujar Riko. “Kau bohong! Aku tidak mempercayaimu!” pekik Keyla.

“Kau harus percaya! Aku selalu menghubungimu, namun nomormu tak pernah aktif dan aku juga selalu mencari keberadaanmu, hingga akhirnya aku dapat tahu keberadaanmu dan bertemu kau di sini.” ujar Riko. “Aku sangat mencintaimu, Key. Aku berjanji tidak akan meninggalkan kau dan aku akan membahagiakan kau dan anak kita. Aku mohon kau percaya padaku!” ujar Riko.

Buka Bersama Eratkan Silaturahmi Anggota DN Malut Makassar

“Aku tidak tahu, apa aku harus memaafkan dan mempercayaimu. Saat ini aku masih belum bisa mempercayai dan memaafkanmu.” lirih Keyla. “Aku mengerti. Apa aku boleh tahu siapa nama anak kita?” tanya Riko. “Namanya Mario Ryanugra, ia sangat mirip denganmu. Tetapi aku merasa bersalah kepadanya, karena selama ini aku sungguh membencinya dan tidak pernah peduli kepadanya.” lirih Keyla.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya