Membangun Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja

Ilustrasi kekerasan pada anak.
Sumber :

Melalui pokok bahasan dalam silabus mata pelajaran pendidikan agama yang di dalamnya sudah ada studi kasus terkait kesehatan reproduksi dan mental remaja itu, maka dengan otomatis pula peserta didik akan mendapatkan pekerjaan rumah dan nantinya akan dikerjakan di rumah dengan melibatkan orang tua atau keluarga yang bisa memberikan pandangan untuk mereka. Kemudian secara pribadi, peserta didik menyimpulkan bagaimana hasil berpikir dia dan perasaan yang dilandasi dengan nuraninya untuk menyikapi persoalan dalam studi kasus tersebut.

Cinta dan Cemburu

Nah, terjawab sudah jika peran keluarga juga akan masif dengan adanya mata pelajaran atau pokok pembahasan tentang kesehatan reproduksi dan mental remaja yang saat ini banyak orang jadikan sebagai solusi cerdas, yang penulis istilahkan sebagai solusi satu kaki. Oleh karena itu, jika kita hari ini berhadapan dengan berbagai persoalan kesehatan reproduksi dan mental remaja maka kita juga harus tunjukkan jika kita juga mempunyai berbagai solusi cerdas.

Bukan hanya solusi satu kaki dengan mengandalkan keluarga sebagai titik tumpu. Tetapi dengan melibatkan dunia pendidikan di sanalah terbentuk cara berpikir, cara bernalar dan bertindak mereka. Sehingga apa yang kita cita-citakan yaitu membangun generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan berkarakter bisa terwujud melalui dunia pendidikan tanpa memungkiri peran keluarga. (Tulisan ini dikirim oleh Abdul Rasyid Tunny, Makassar)

Coastal Beach Clean Up di Hari Peduli Sampah Nasional
Ilustrasi kondom.

Ngeri, Remaja Sudah Coba Pakai Kondom dan Bilang Tak Nyaman

Kurangnya edukasi membuat remaja kerap coba-coba.

img_title
VIVA.co.id
19 Juli 2019