Analisis Kepemimpinan Ridwan Kamil
- vstory
Salah satu teori kepemimpinan yang paling terkenal yaitu teori kepemimpinan klasik. Pada kepemimpinan klasik, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bahasan yaitu the great man theory, big bang theory, dan trait theory. Dalam the great man theory, dijelaskan bahwa seorang pemimpin dilahirkan dan tidak bisa dibuat begitu saja. Teori ini muncul berdasarkan kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin berasal dari warisan keluarga atau kemampuan memimpin yang berasal dari orang tuanya.
Dalam big bang theory, para ahli mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap the great man theory. Menurut big bang theory, kepemimpinan bisa tercipta karena adanya peristiwa atau kejadian besar yang memaksa seseorang untuk menjadi pemimpin pada saat itu. Adanya hubungan antara situasi yang mendesak dan kemampuan individu yang membuat kepemimpinan tercipta. Dalam trait theory, kepemimpinan lahir karena seorang individu mempelajari caranya memimpin. Seseorang menganalisis sifat-sifat yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin seperti komunikatif, pintar, berjiwa sosial, dan lain-lain demi memiliki kemampuan memimpin yang baik. Teori ini tentunya perlu adanya pengalaman dan pembelajaran lebih untuk memiliki kepemimpinan yang baik.
Jika dilihat dari apa yang ditunjukkan oleh Ridwan Kamil, ia masuk dalam kategori trait theory. Dalam menangani masalah Covid-19, Ridwan Kamil dianggap efektif dalam mengatasi masalah tersebut hingga diliput oleh media Australia (Sari, 2021). Hal ini tidak lepas dari pengalaman sebelumnya dalam memimpin yaitu menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Dalam masa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil membuktikan kapasitasnya dengan mendapatkan beberapa penghargaan salah satunya adalah Piala Adipura (batununggal, 2017)
Teori Leader–member exchange
Kemudian dalam teori kepemimpinan terdapat beberapa teori yang bisa menggambarkan hubungan pemimpin dengan bawahannya. Pertama adalah Teori Leader–member exchange (LMX). Teori LMX adalah teori yang berbasis pada hubungan dengan pendekatan diadik (komunikasi antarpribadi atau interpersonal). Tidak seperti pendekatan perilaku yang berfokus pada apa yang dilakukan pemimpin, Teori LMX berfokus pada asumsi bahwa pemimpin mempengaruhi anggota dalam kelompoknya melalui kualitas hubungan yang dibangun dengan interaksi antar pemimpin dan anggota. Tingkat kualitas hubungan yang tinggi ditandai dengan empat indikator yaitu kepercayaan, loyalitas, rasa hormat dan kewajiban (Liden dan Maslyn, 1998).