Analisis Kepemimpinan Ridwan Kamil

Leadership
Sumber :
  • vstory

Dengan begitu, directive behavior merupakan komunikasi satu arah yang mengharuskan pemimpin untuk memastikan bahwa tujuan atau pekerjaan yang dikerjakan telah dicapai. Supportive behavior adalah gaya kepemimpinan yang memastikan bahwa para bawahan bekerja dengan rasa nyaman dan menciptakan situasi yang harmoni. Pemimpin dalam hal ini lebih menunjukkan sisi emosional kepada bawahan dengan cara memberikan pujian, bertukar pikiran, mendengarkan, meminta saran atau feedback, dan lain-lain. Dengan begitu, supportive behavior merupakan komunikasi dua arah antara pemimpin dan juga bawahan. Dua gaya kepemimpinan ini haruslah berjalan beriringan dan pemimpin harus bisa menyesuaikan dengan kondisi dari para bawahan.

Dedi Mulyadi Temui Demonstran di Depan DPRD Jabar: Saya Akan Berbuat Adil kepada Kalian Semua!

Dalam teori situasional ini, situasi yang dijelaskan berkaitan dengan kondisi bawahan pada organisasi. Blanchard (2013) menyebut kondisi tersebut dengan development level. Development level merupakan ukuran tingkatan bagi para bawahan. Beliau membaginya dengan dua kategori yaitu competence dan commitment. Competence merupakan hal yang berkaitan dengan kemampuan bawahan dalam menyelesaikan tugas, sedangkan commitment berkaitan dengan kenyamanan dan motivasi bawahan dalam menyelesaikan tugas atau tujuan organisasi.

Menurut Blanchard (2013), ada empat gaya kepemimpinan yang bisa digunakan oleh para pemimpin sesuai dengan situasi. Pertama adalah gaya directing (high directive - low supportive). Gaya kepemimpinan ini lebih berfokus pada komunikasi terkait tujuan organisasi dan mengurangi fokus pada supportive. Gaya kepemimpinan ini digunakan jika development level yang dimiliki organisasi adalah low competence - high commitment (D1). Kedua adalah gaya coaching (high directive - high supportive). Gaya kepemimpinan ini memiliki dua fokus yaitu mengarahkan dan juga supportive kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini digunakan jika development level yang dimiliki organisasi adalah low competence - low commitment (D2). Ketiga adalah gaya supporting (low directive - high supportive). Gaya kepemimpinan ini menuntut pemimpin untuk lebih fokus pada sisi supportive dimana pemimpin harus membuat para bawahan nyaman dan termotivasi dalam bekerja.

Pembelaan Dedi Mulyadi usai Sebut 'Rakyat Sama Serakahnya dengan Pejabat'

Gaya kepemimpinan ini digunakan jika development level yang dimiliki organisasi adalah high competence - low commitment (D3). Terakhir adalah gaya delegating (low directive - low supportive). Gaya kepemimpinan ini bisa dilakukan jika para bawahan dianggap sudah cukup kompeten dan termotivasi dalam bekerja. Gaya kepemimpinan ini digunakan jika development level yang dimiliki organisasi adalah high competence - high commitment (D4).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.