Cita-cita Saya Kalahkan Tomy Winata

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo
Sumber :
  • Dok. Pribadi Yoyok Riyo Sudibyo

Saat itu apa yang akan Anda ubah?

Saya kan enggak punya pengalaman sama sekali. Saya enggak punya pengalaman politik, apalagi birokrat. Waktu itu, di otak saya adalah, kalau saya jadi bupati, kaya saya jadi komandan toko. Jadi mau mengubah toko dalam bentuk apa pun terserah saya. Ternyata seperti kepala dan pantat, enggak  nyambung. Cuma leadership yang saya bawa.

Lalu, dari mana Anda belajar memimpin Batang?
Lha, ini yang saya bilang negara harus bertanggung jawab. Saya sekarang ini bekerja sambil belajar. Itu kan ngawur. Padahal, risikonya besar. Tapi ini harus saya lakukan. Makanya pada 1,5 tahun setelah menjabat, saya panggil ibu. Saya menangis di pangkuan ibu saya. Saya bilang sama ibu, saya tidak sanggup jadi bupati dan ingin mundur.

Apa modal Anda untuk memimpin Batang?

Sebagai bupati, saya bekerja dengan tiga hal. Pertama sumber daya manusia (SDM), birokrat yang jumlahnya 8.000 sekian. Selama ini mereka bekerja dengan menggunakan aturan, ada kepmen, keppres, protap, dan juknis. Mereka bekerja dengan ini. Mereka biasanya bekerja menggunakan sistem. Tiga hal ini yang saya rangkai jadi satu untuk saya gerakkan bareng-bareng. Bagaimana caranya, dengan bekal leadership saya memengaruhi mereka agar mau pelan-pelan berjalan bareng saya sesuai dengan yang saya kehendaki.

Caranya?

Dari mulai mengajak mereka rekreasi ke Lembaga Pemasyarakatan, saya datangkan kiai, ustaz, guru, profesor, ahli otak kanan, otak kiri, depan belakang, untuk cuci otak mereka. Lambat laun, Alhamdulillah makin banyak yang ikut. Tapi, ada juga yang enggak mau ikut saya dan memilih pensiun dini. 

Selain itu?

Membenahi sistem. Sistem terbaik di seluruh Indonesia saya tiru. Di Solo, saya tiru sistem perizinan satu atap. Sama Ibu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) saya tiru beberapa hal yang bagus. Enggak pakai lama kok, tinggal nyolokin flashdisk, cuma lima menit kemudian saya kerjakan. Inovasi-inovasi yang lain saya tiru dan kerjakan. Saya banyak belajar dari sejumlah kepala daerah yang menurut saya bagus.