5 Fakta Mengejutkan yang Bikin Dino Patti Djalal Yakin Kematian Arya Daru Bukan Bunuh Diri

Mantan dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal di kawasan Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Kasus kematian diplomat muda Indonesia, Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan misteri besar. Dugaan bunuh diri yang disampaikan pihak kepolisian dinilai banyak pihak tidak masuk akal, termasuk oleh mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal.

Metode kemaian tak lazim

Dino secara tegas menyatakan sulit menerima kesimpulan bahwa Arya Daru mengakhiri hidupnya sendiri. Menurutnya, ada terlalu banyak kejanggalan yang membuat teori bunuh diri ini tidak logis.

Dino mengungkap alasan pertama adalah cara kematian Arya Daru yang sangat tidak wajar. “Pertama kali saya mendengar dia bunuh diri dengan melakban kepalanya, saya tidak pernah mendengar ada orang mengakhiri hidup dengan cara seperti itu. Biasanya orang yang bunuh diri memilih metode yang tidak terlalu menyiksa dirinya,” kata dia melalui Instagram pribadinya, dikutip VIVA Minggu 10 Agustus 2025.

Penugasan ke Finlandia

Alasan kedua, sambungnya, Arya Daru saat itu tengah menunggu penugasan ke Finlandia—salah satu negara yang menjadi penempatan idaman bagi diplomat RI. Sebagai mantan diplomat, Dino memahami bahwa penugasan ke luar negeri biasanya menjadi momen yang ditunggu-tunggu.

“Sebagai diplomat saya paham sekali orang yang mau posting ke luar negeri itu merasa sangat antusias, karena dia akan membuka lembaran baru dalam hidup dan kariernya di luar negeri. Jadi psikologi ini sangat tidak cocok dengan orang yang mengalami depresi hingga bunuh diri,” paparnya.

“Kalaupun dia memiliki permasalahan di dalam negeri, diplomat yang mau posting itu akan merasa ‘Alhamdulillah saya akan meninggalkan semua beban itu karena saya akan posting di luar negeri’. Jadi dari semua itu teori bunuh diri ini tidak masuk akal,” sambungnya.

Tidak ada pesan terakhir untuk keluarga

Dino juga menyoroti tidak adanya pesan perpisahan yang ditinggalkan Arya Daru untuk istri dan anak-anaknya. “Orang yang sangat dekat dengan keluarganya biasanya akan meninggalkan pesan pribadi, apalagi jika memutuskan untuk mengakhiri hidup. Dalam kasus ini, tidak ada satu pun pesan yang ditinggalkan Arya Daru,” tegasnya.

Hilangnya ponsel menimbulkan tanda tanya

Fakta keempat yang menurut Dino sangat janggal adalah hilangnya ponsel Arya Daru yang hingga kini tidak ditemukan. Ia berpendapat, seseorang yang hendak bunuh diri biasanya tidak akan melepaskan ponselnya, karena itu menjadi media komunikasi terakhir atau tempat menyimpan catatan penting.

“Kalau ada orang mau bunuh diri, biasanya dia tidak akan melepas HP karena dia akan mengecek seluruh hal-hal yang ada di dalam HP itu dan mungkin dia juga akan melakukan komunikasi terakhir di HP itu,” terangnya.

Sidik jari kosong dan CCTV tidak lengkap

Terakhir, Dino menekankan bahwa tidak adanya sidik jari orang lain, hilangnya ponsel, dan rekaman CCTV yang tidak utuh di lokasi kejadian memperkuat dugaan adanya tindakan yang direncanakan. 

“Kelima, sidik jadi orang lain tidak ditemukan, dan HP tak ditemukan, kemudoian CCTV di lokasi tidak penuh dan lengkap. Ini menimbulkan eksan bahwa ini suatu pembunuhan yang direncanakan secara rapih,” tandasnya.