Komisi II DPR Apresiasi Permintaan Maaf Nusron, Ingatkan Tak Lagi Buat Gaduh
- ANTARA/Melalusa Susthira K.
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bahtra Banong mengapresiasi langkah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid yang menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataannya soal semua tanah adalah milik negara.
Menurut Bahtra, permintaan maaf tersebut dilakukan untuk mengakhiri polemik di tengah masyarakat.
"Mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pak Menteri secara sadar bahwa beliau ada salah ucap, terus kemudian langsung meminta maaf ke publik untuk mengakhiri polemik itu," kata Nusron dilansir dari ANTARA, Rabu, 13 Agustus 2025.
Dia menilai pernyataan Nusron yang kurang tepat tersebut tidak sengaja dilontarkan ketika bertutur sehingga sudah sepatutnya untuk diklarifikasi.
"Memang ada kata-kata yang menurut hemat saya harus diperbaiki. Mungkin beliau karena terlalu bersemangat (ketika bertutur)," ujarnya.
Dia pun menilai penyampaian maaf Nusron juga telah sesuai dengan pesan dari Presiden RI Prabowo Subianto agar para menteri di Kabinet Merah Putih (KMP) tidak menyampaikan komunikasi publik yang bisa membuat kegaduhan publik.
"Memang Pak Prabowo selalu mengingatkan bahwa para menteri-menteri ini karena memang masih baru, perlu penyesuaian," ucapnya.
Dia lantas berkata, "Nah, itu lah terus yang diminta oleh Pak Prabowo, jangan membuat gaduh di publik dan jangan membuat kebijakan yang sifatnya tidak pro terhadap masyarakat."
Untuk itu, dia menghargai Nusron yang telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan yang telah dilontarkannya ke publik.
"Maka dari itu saya melihat bahwa niat baik beliau Pak Nusron sangat bagus ya begitu melihat bahwa ada kekeliruan yang bisa berpolemik, terus kemudian beliau langsung meminta maaf ke publik," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyampaikan permohonan maaf soal pernyataannya tentang kebijakan penertiban tanah terlantar alias tanah nganggur.
Apalagi dalam pernyataan itu, Nusron bahkan sempat mengatakan bahwa seluruh tanah rakyat adalah milik negara.
"Saya atas nama Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kepada publik, kepada netizen," kata Nusron dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 12 Agustus 2025.
"Atas pernyataan saya yang vjral beberapa waktu lalu, dan menimbulkan polemik di masyarakat serta memicu kesalahpahaman," ujarnya.