10 Tahun Jokowi, Investasi Hilirisasi Kelapa Sawit RI Tembus Ratusan Triliun

Minyak kelapa sawit (CPO). (Ilustrasi)
Sumber :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

Jakarta, VIVA – Sebagai negara yang menguasai 58 persen Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah dunia, pemerintah terus mendorong dilakukannya hilirisasi. Hal ini dilakukan guna memberikan nilai tambah pada komoditas sawit.

Berdasarkan data Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan, angka sementara tahun 2023 kelapa sawit memiliki lahan seluas 16,8 Juta ha dengan produksi sebesar 46,9 juta ton. 

Untuk itu, salah satu hilirisasi yang dilakukan dengan membuat kelapa sawit sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) biodiesel. Terbaru pemerintah telah melakukan soft launching Biodiesel B50, artinya mencampur solar dan minyak sawit dengan komposisi 50:50.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan dilakukannya soft launching B50 telah mencatatkan sejarah kemandirian energi nasional yang menjadi mimpi besar Indonesia untuk 5-10 tahun ke depan.

Foto kebun kelapa sawit, contoh swasembada pangan dan energi

Photo :
  • pexels//@Pok Rie

“B50 ini sangat penting, sangat strategis. Ini bisa dijadikan politik ekonomi untuk dunia. Saya ulangi, ini kekuatan kita, yang menjadi krisis dunia sekarang adalah pangan dan energi. Itu solusinya ada di Indonesia,” ujar Amran.

Adapun selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), energi terbarukan terus diimplementasikan sejak penggunaan B15 di tahun 2015, B20 di tahun 2019, B30 di tahun 2022, B35, dan B40.

Amran menyebut, pemerintah sendiri telah memulai inisiasi pemanfaatan minyak sawit pada program biodiesel sejak tahun 2019, di mana terdapat prototipe pengembangan biodiesel yang terbuat dari 100 persen minyak kelapa sawit (B100).

Mentan pun menyebut, saat ini kekuatan pangan ada di Indonesia, dan biodiesel ada di Indonesia. Dirinya mengingatkan agar potensi ini dikelola dengan baik sebab Indonesia menguasai 58 persen CPO di dunia. 

Sehingga dengan begitu B50 akan memberikan dampak ekonomi, dampak politik, dan seluruhnya, sebagai contoh negara di benua Eropa, membutuhkan 2,6 juta KL per tahun.

Bila menilik ke belakang, pada 1 Februari 2023 pemerintah telah memberlakukan B35. Pemerintah menargetkan penyaluran biodiesel mencapai 13,5 juta kiloliter atau 226 ribu barel per hari untuk implementasi Program B35 pada tahun 2023. 

Pemerintah mencatat, untuk nilai devisa yang bisa dihemat mencapai sekitar 10,75 miliar dolar AS setara Rp 161 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,65 juta orang, dan emisi gas rumah kaca sebanyak 34,9 juta ton ekuivalen.