Pendiri AI Lucy Guo Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia
- Instagram/guoforit
Amerika Serikat, VIVA – Lucy Guo baru saja mencatat sejarah baru dalam dunia teknologi dan bisnis. Ia resmi menjadi miliarder wanita termuda di dunia yang memperoleh kekayaannya dengan usaha sendiri, atau yang biasa disebut self-made. Posisinya bahkan menggeser penyanyi ternama Taylor Swift yang sebelumnya memegang gelar itu sejak akhir tahun 2023.
Wanita berusia 30 tahun ini dikenal sebagai salah satu pendiri perusahaan kecerdasan buatan bernama Scale AI. Perusahaan ini sedang dalam proses penawaran tender saham, yang memungkinkan investor awal dan karyawan lama menjual saham mereka kepada pemilik baru.
Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber yang dilansir melalui Forbes, proses ini hampir selesai dan menempatkan nilai perusahaan di angka fantastis, yaitu sekitar 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp413 triliun. Nilai ini melonjak drastis dari tahun sebelumnya yang "hanya" sekitar 13,8 miliar dolar (Rp228 miliar.
endiri AI Lucy Guo Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia
- Instagram/guoforit
Dengan kenaikan nilai perusahaan ini, kepemilikan saham Lucy Guo yang diperkirakan mendekati 5% nilainya ikut meroket. Kini, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 1,25 miliar dolar atau sekitar Rp20 triliun. Ini termasuk nilai dari perusahaan barunya yang bernama Passes, sebuah platform digital untuk kreator dan selebriti agar bisa terhubung langsung dengan para penggemarnya.
Lucy Guo tidak berasal dari keluarga kaya. Ia adalah anak dari imigran Tiongkok yang tinggal di daerah San Francisco Bay Area, Amerika Serikat. Sejak masih duduk di bangku SMP, ia sudah belajar coding secara otodidak. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Carnegie Mellon University, mengambil jurusan Ilmu Komputer dan Interaksi Manusia-Komputer.
Namun, ia memilih berhenti kuliah lebih awal untuk bergabung dalam program beasiswa Thiel Fellowship, sebuah program yang mendorong anak muda menciptakan perusahaan ketimbang menyelesaikan kuliah.
Pendiri AI Lucy Guo Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia
- Instagram/guoforit
Karier profesionalnya dimulai dari perusahaan teknologi Quora, lalu sempat bekerja sebagai desainer produk di Snapchat. Di Quora, ia bertemu dengan Alexandr Wang. Keduanya kemudian mendirikan Scale AI pada 2016.
Guo fokus mengembangkan desain produk dan operasional, sementara Wang menjabat sebagai CEO. Namun, tak lama kemudian, mereka berselisih soal arah perusahaan dan akhirnya Guo keluar dari tim utama. Meski begitu, ia tetap menyimpan sebagian besar sahamnya di perusahaan tersebut.
Setelah keluar dari Scale AI, Lucy mendirikan perusahaan modal ventura bernama Backend Capital yang berfokus pada pendanaan awal bagi startup baru. Salah satu investasi suksesnya adalah di perusahaan finansial Ramp, yang kini memiliki valuasi 13 miliar dolar dan menjadikan para pendirinya sebagai miliarder juga.
Pada tahun 2022, Lucy mulai membangun startup keduanya bernama Passes. Platform ini mirip dengan Patreon dan OnlyFans, yang memberikan ruang bagi kreator konten dan selebriti untuk menjual interaksi seperti video atau chat eksklusif kepada penggemar. Passes telah bekerja sama dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Olivia Dunne, Shaquille O’Neal, dan DJ Kygo, serta berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar 50 juta dolar (Rp826 miliar) hingga tahun 2024.
Meski sempat tersandung kontroversi soal konten terlarang, Passes langsung mengambil tindakan cepat dengan melarang semua kreator di bawah umur dan membersihkan seluruh konten yang berpotensi bermasalah. Pihak perusahaan membantah keras tuduhan bahwa mereka membiarkan konten tidak pantas tersebar di platform mereka.