Indosat dan Tsinghua Bangun Mabes AI di Indonesia
- Dok. IOH
Beijing, VIVA – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Indonesia Technology Alliance (ITA), dan Tsinghua University menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendirikan AI Application Cooperation Center di Indonesia.
Kolaborasi ini menandai langkah penting Indonesia dalam memasuki era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta tonggak baru yang tidak hanya mempererat kerja sama kedua negara di bidang AI, tapi juga membuka jalan bagi terbentuknya ekosistem AI Indonesia yang dinamis.
Pusat kerja sama ini akan menggabungkan keunggulan Tsinghua University dalam teknologi terapan, misi ITA dalam mempercepat ekosistem digital, serta peran Indosat (IOH) sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang didukung oleh AI Factory berdaulat pertama di Indonesia.
Fokus kerja sama ini terletak pada penerapan praktis AI di sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan agrikultur (ketahanan pangan), bidang yang menjadi prioritas pembangunan jangka panjang dan inklusi digital.
Seperti diketahui, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pondasi untuk meningkatkan produktivitas, memperkuat layanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
Adaptasi solusi AI yang selaras dengan konteks sosial dan ekonomi Indonesia akan menjadi kunci dalam memperkuat daya saing nasional sekaligus memastikan transformasi digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat.
AI Application Cooperation Center ditargetkan mulai beroperasi awal tahun depan. Pusat AI ini akan menjadi hub pengembangan solusi AI dengan karakteristik khas Indonesia, melahirkan talenta lokal berdaya saing global, sekaligus menjembatani keahlian internasional dengan prioritas transformasi digital nasional.
Peran Indosat (IOH) dalam inisiatif ini menjadi sangat krusial. Dengan basis pelanggan seluler terbesar dan infrastruktur jaringan yang luas, Indosat memiliki posisi strategis untuk menghadirkan inovasi AI dari laboratorium hingga ke kehidupan sehari-hari jutaan masyarakat.
Mulai dari memperluas akses kesehatan, pendidikan, dan agrikultur digital hingga menyiapkan generasi baru talenta AI lokal, Indosat akan menjadi penghubung antara riset global dan kebutuhan nyata masyarakat Indonesia.
“AI dapat menjembatani kesenjangan sumber daya yang selama ini membatasi kesempatan yang setara bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan agrikultur. Dengan kerja sama ini, kami ingin menghadirkan solusi AI yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia," ungkap Direktur Utama dan Kepala Eksekutif Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.
Sementara itu, Academician Zhang Bo, Honorary Dean of the Institute for Artificial Intelligence di Tsinghua University, menegaskan peran panjang institusinya dalam penelitian AI.
Menurutnya, Tsinghua University mulai meneliti kecerdasan buatan (AI) sejak 1978 dan menjadi salah satu pelopor teknologi ini di China. Ia juga menyoroti luasnya penerapan AI di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, dan keuangan, serta perannya dalam mendorong pemerataan akses pendidikan dan distribusi sumber daya medis.
"Kerja sama ini akan semakin memperdalam pertukaran pengetahuan dan kolaborasi teknis antara kedua negara di bidang kecerdasan buatan (AI)," tutur Zhang Bo. Ada pun Justisiari P. Kusumah, Chairman ITA, mengaku berkomitmen untuk mendorong kolaborasi yang mempercepat transformasi digital Indonesia.
"Kita dapat memastikan pengembangan AI di Indonesia bersifat inklusif, berdampak, dan sejalan dengan aspirasi jangka panjang bangsa," tegasnya.