Buka Puasa dengan Hidangan Khas Citasara Nusantara di Restoran Tema Klasik

JAKARTA – Menikmati hidangan dengan nuansa resto yang kental dengan disain interior tradisional khas Indonesia memang bisa membangkitkan suasana yang berbeda. Ditambah lagi, hidangan yang disajikan adalah hidangan khas Indonesia yang kaya bumbu dan punya citarasa otentik nusantara. Dari Aceh hingga daerah paling timur di Indonesia, aneka hidangan nusantara ini dijamin bisa memuaskan hasrat kerinduan kuliner kampung halaman. 

Ya, Smriti Jakarta, bisa jadi salah satu pilihan tempat makan menarik buat kamu yang ingin memanjakan lidah dengan hidangan khas citarasa Indonesia. Menikmati hidangan di tempat ini, kamu juga bisa merasakan perpaduan harmonis nuansa masa lalu dan masa kini.

Masakan Indonesia memang dapat ditemukan di banyak restoran, namun hanya sedikit yang memiliki pesona tempat bersejarah. Smriti, seperti namanya, merupakan penghormatan terhadap cita rasa masa lalu dan suasana yang membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu.

Perpaduan Harmonis Masa Lalu dan Masa Kini

Melangkah ke Smriti, Anda akan segera merasakan suasana yang kental dengan nilai sejarah. Terlihat dalam setiap aspek interior, atmosfer, dan penyertaan artefak sejarah yang berharga. Namun, dalam hal menciptakan pengalaman kuliner, resto ini tetap fokus pada modernitas. 

Director of Business Development WB Investment, Dedy Hermawan mengatakan bahwa konsep interior Smriti memang didesain sedemikian rupa, dari bangunan lama zaman dulu milik negara (Kementrian) yang dibeli oleh sang owner lalu disulap menjadi restoran di tahun 2022. 

"Jadi restoran ini sudah dua tahun kurang lebih. Konsepnya kayak di kapal pinisi tempo dulu, banyak kayu-kayu, kursinya, ambience nya dengan atmosfer kapal pinisi. Pas masuk ada nahkoda dan meriam. Dan yang di highlight dari restoran ini adalah makanan Indonesia," terangnya saat buka puasa bareng media.

Dengan konsep yang unik, Dedy mengatakan semua kalangan menyukai suasana dan masakan di restoran ini. "Marketnya, everybody weloceme, family boleh. Saat ini tamu kita tapi lebih banyak bule daripada Indonesia-nya," ujarnya.