Mengenal SehatQ, Platform Konsultasi Kesehatan Online
- U-Report
VIVA – Berat badan yang ideal sangatlah penting. Bukan hanya menunjang penampilan, berat badan yang ideal juga menjaga Anda dari risiko berbagai penyakit. Salah satu alat ukur yang kerap digunakan untuk menyatakan seseorang memiliki berat badan ideal atau tidak adalah kalkulator BMI.
Kalkulator BMI (body mass index) merupakan metode pengukuran yang membagi berat badan Anda dengan tinggi badan. Hasilnya bisa menunjukkan berat Anda pas, kurang, atau justru cenderung obesitas. Anda bisa melakukan penghitungan ini di berbagai platform. Salah satunya yang terpercaya adalah di SehatQ, yang merupakan platform konsultasi kesehatan online.
Namun, dalam melihat hasil perhitungan kalkulator BMI di SehatQ maupun platform lainnya, Anda perlu bijak dan mengetahui beberapa fakta yang ada. Pasalnya, sejumlah fakta akan membuat Anda berpikir ulang untuk menjadikan indeks massa tubuh sebagai satu-satunya penanda berat badan ideal atau tidak.
Empat Klasifikasi
Ada empat klasifikasi dari hasil perhitungan kalkulator BMI yang Anda lakukan lewat platform SehatQ maupun media lainnya. Klasifikasi tersebut adalah berat badan kurang proporsional, berat badan normal, berat badan berlebih, juga obesitas.
Berat badan seseorang dinilai kurang proporsional jika indeks massa tubuhnya kurang dari 18,5. Jika nilai BMI di antara 18,5—22,9, Anda terkategori normal. Sementara jika sudah memasuki angka 23—29,9, berat badan Anda disebut berlebih. Lalu di atas 30, artinya Anda obesitas.
Perkiraan Berat Masa Depan
Mengecek indeks masa tubuh dengan kalkulator BMI bisa diberlakukan untuk siapapun, bahkan untuk anak kecil sekalipun. Bahkan dalam sebuah studi baru didapati fakta, hasil indeks massa tubuh pada anak kecil bisa menjadi bahan untuk memperkirakan berat badan anak tersebut pada masa depan. Untuk hasil yang lebih mendekati akurat, pengecekan BMI untuk memperkirakan berat di masa depan sebaiknya dilakukan pada puncak perkembangan BMI di kisaran usia 6 tahun. Ini menjadi cukup penting karena dari hasil perkiraan tersebut, sejumlah intervensi bisa diberlakukan apabila anak tersebut terdeteksi bisa mengalami berat badan berlebih atau obesitas pada masa mendatang.
Tidak Menghitung Lemak
Harus dipahami bahwa perhitungan kalkulator BMI hanya mengukur indeks masa tubuh secara keseluruhan. Penghitungannya tidak mencakup jumlah dan distribusi lemak pada tubuh. Karena alasan inilah, dalam beberapa kasus, orang-orang seperti atlet yang memiliki massa otot besar kerap dikategorikan pula sebagai orang yang memiliki berat badan berlebih ataupun obesitas. Hal ini membuat kalangan medis menyatakan hasil Kalkulator BMI tidak bisa dijadikan semata untuk mengukur risiko seseorang terhadap berbagai penyakit kronis.