Kisah Nyata Petani Asal Padang Raih Sukses Berkat Berkomitmen & Tekun Kembangkan Serai Wangi
- Ditjen Perkebunan Kementan
Pemerintah tentu tak tinggal diam, terus berupaya mencari solusi tepat guna bagi petani agar dapat menghadapi tantangan dilapangan. Salah satunya melalui program dan kebijakan atau regulasi.
Hal ini dirasakan Edy, ia mengatakan bahwa pemerintah serius memfasilitasi atau membantu petani baik dari penyuling maupun UMKM nya, seperti bantuan benih unggul dan bermutu, alat-alat suling yang standar sesuai kebutuhan, mesin-mesin alat panen, traktor pengolah lahan, pelatihan-pelatihan Budidaya, produksi dan produksi produk hilir, serta fasilitasi perizinan (BPOM).
Ia berharap agar program-program pemerintah maupun bantuan pusat, terus tetap tepat sasaran pada petani maupun penyuling, bukan sepihak atau pihak tertentu. Selain itu perlunya membangun kebun benih didaerah, agar memudahkan petani dan jarak transportasi benih lebih dekat serta meminimalisir kematian tanaman.
Pada kesempatan yang sama, Edy juga menceritakan alasannya terinspirasi dan memilih untuk kembangkan serai wangi. "Saya menggeluti serai wangi karena melihat usaha serai wangi masih langka, belum banyak yang mengembangkan, budidaya maupun pemeliharaan pun lebih mudah, tidak perlu perlakuan khusus, tidak perlu menggunakan pupuk atau anti hama, tidak memerlukan biaya banyak dan masa panen panjang sebanyak 4 kali / tahun. Selain itu, melihat produk minyak berpeluang besar, bernilai ekspor, dan dibutuhkan dunia serta tidak ada batas kadaluarsanya," ujarnya.
Menurut Edy, kini ia memiliki luas lahan sekitar 10.5 ha, bisa memperoleh 1 kali panen sebanyak 50 ton daun per 3 bulan, dengan harga jual daun per kilo Rp.700, sedangkan untuk minyaknya sebanyak 640 kilo dengan nilai jual Rp.140.000 per kilo. Dalam 1 tahun ia bisa mencapai 4 kali Panen. Sedangkan untuk penjualan, 40 % ke eksportir langsung dan 30 % ke UMKM lain, sedangkan 30 % dijadikan produk hilir.
Lebih lanjut Edy mengatakan, untuk promosi kami menggunakan media online, whastapp grup, melakukan diskusi langsung dan mengikuti pameran-pameran, salah satunya pameran Penas ini, khususnya di stand Ditjen Perkebunan, paviliun Kementan.
Hal menarik lainnya, saat ini Edy berhasil mengembangkan kelompok tani dengan beranggotakan melibatkan generasi milenial, seperti di Kota Solok sebanyak 5 poktan, Kab Solok sebanyak 3 poktan dan Kab Lima Puluh Kota sebanyak 11 poktan.