Jual-Beli Perusahaan Startup Hal Wajar?

Ilustrasi startup
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Belakangan ini muncul tren bahwa sebuah perusahaan rintisan (startup) yang sudah berkembang pasti akan dilepas atau dijual, lalu pendirinya membentuk start up baru lagi untuk dikembangkan. 

Mau Mulai Investasi Kripto tapi Takut Rugi, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula

Bagi pemilik start up, hal itu dianggap wajar agar bisa berkembang dan bertransformasi menjadi investasi.

"Saya melihat itu dinamika, kadang kalau lihat quadran entrepreneur, kita mau jadi investor nih, lima sepuluh tahun startup kita berkembang, kemudian kita mau jual saham, mau jadi investor, itu another way yang teman-teman secara bisnis udah prakter wajar," ujar Co Founder Pinjam.com, Teguh Ariwibowo, kepada VIVA.co.id, Sabtu 14 Mei 2016.

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Guru SMAN 1 Bandung Hilang Misterius

Ia menuturkan, seperti halnya Pinjam.com, startup yang bergerak di bidang peminjaman uang tersebut, kata dia nanti bisa saja mencari pendanaan dari eksternal. Banyak pilihan yang bisa mereka ambil. Apakah itu diakuisisi, melantau di pasar modal,  dan menjual keseluruhan startup nya.

"Habis dijual mereka mau ngapain, itu pilihan sendiri-sendiri, misal pertama startup, mungkin ada exit terus akhirnya start dengan venture capital," jelas Teguh.

LAN Dorong AS Cerdas Investasi di Era Digital

(ren)
 

Penggagas AGLO Fund Lucky Bayu Purnomo.

Akselerasi Investasi di Solo Raya, AGLO Fund Diluncurkan

Forum tersebut menjadi tonggak penting dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis kolaborasi lintas sektor, lintas wilayah, serta inovasi berkelanjutan.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025