Akselerasi Investasi di Solo Raya, AGLO Fund Diluncurkan

Penggagas AGLO Fund Lucky Bayu Purnomo.
Sumber :
  • istimewa.

Solo, VIVA – Solo Raya Investment Forum 2025 yang baru saja digelar, menandai peluncuran AGLO Fund untuk menjadi motor penggerak investasi di kawasan Solo dan sekitarnya.

Mau Mulai Investasi Kripto tapi Takut Rugi, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula

Penggagas AGLO Fund Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, forum tersebut menjadi tonggak penting dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis kolaborasi lintas sektor, lintas wilayah, serta inovasi berkelanjutan.

“Pendekatan ini disertai monetisasi keuangan dan investasi yang bersifat holistik melalui potensi wilayah yang ada di Solo Raya,” ujar Lucky dalam keterangannya dikutip Senin, 4 Agustus 2005.

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Guru SMAN 1 Bandung Hilang Misterius

AGLO Fund dimaksudkan sebagai inisiatif untuk menyatukan potensi bisnis dan aset strategis di kawasan Solo Raya melalui pendekatan investasi, menjadikannya sebuah ekosistem ekonomi yang terintegrasi dan siap bersaing di level nasional maupun global.

Data terbaru mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta, yang menjadi bagian dari Solo Raya, pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai 5,61%, melampaui rata-rata pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah (4,96%) dan nasional (4,87%). Hal ini menegaskan posisi Solo Raya sebagai salah satu episentrum investasi masa depan di Indonesia.

LAN Dorong AS Cerdas Investasi di Era Digital

Solo Raya Investment Forum 2025.

Photo :
  • istimewa.

“Saya memperkenalkan AGLO Fund sebagai pusat penggerak investasi Soloraya. Nama ini saya ambil dari konsep global aglomerasi, sebuah kekuatan ekonomi yang telah melahirkan kawasan unggulan dunia seperti Silicon Valley, Shenzhen, dan Seoul. AGLO Fund akan menyatukan potensi investasi, bisnis, dan aset Solo Raya dalam satu ekosistem investasi yang terpadu,” ujar Lucky. 

Dia menambahkan, AGLO Fund hadir bukan hanya sebagai instrumen investasi, tetapi juga sebagai akselerator proyek konkret yang menarik bagi investor lokal maupun global. AGLO Fund diharapkan dapat menggali potensi ekonomi dan membuka ruang kolaborasi kawasan Solo Raya dengan potensi ekonomi multisector.

Di antaranya, industri dan manufaktur dengan dukungan kawasan industri yang terus berkembang. Selain itu sektor pertanian, pangan, dan peternakan, sebagai basis ketahanan pangan regional. 

Sektor lainnya pariwisata dan ekonomi kreatif, yang ditopang kekayaan budaya dan warisan sejarah. “Juga energi baru terbarukan, sejalan dengan fokus pada investasi hijau dan target SDGs,” jelasnya.

Diketahui, Solo Raya Investment Forum 2025 diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, yang di pimpin oleh Ferry Septha Indrianto selaku ketua Kadin Surakarta. Forum strategis ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Solo Raya Great Sale (SGS) 2025, program unggulan tahunan yang mencerminkan besarnya potensi konsumsi, industri, dan investasi yang ada di Solo Raya.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menjelaskan, penyelenggaraan SGS 2025 merupakan nafas kebersamaan dalam menciptakan kawasan ekonomi baru. Kegiatan ini diproyeksikan menjadi role model (percontohan) aglomerasi ekonomi di wilayah Jawa Tengah dan nasional. 

SGS resmi ditutup oleh Gubernur Jateng, pada malam puncak yang diadakan di De Tjolomadoe, Karanganyar, Minggu, 3 Agustus 2025. Program yang berlangsung selama satu bulan ini mencatat total transaksi fantastis mencapai Rp 10,7 triliun, melebihi target Rp10 triliun.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap keberhasilan SGS 2025. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi contoh nasional dalam penguatan sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya