Daya Saing Industri RI Masih Lemah di TPP

Kawasan industri yang bergaji besar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Daya saing Indonesia dinilai masih lemah, khususnya di bidang perindustrian dalam menghadapi Trans Pacific Partnership (TPP). Oleh karena itu, Indonesia harus bisa meningkatkan daya saing tersebut dengan melihat sisi kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. 

Perluas Pasar Ekspor, Mendag Bakal Genjot Daya Saing dan Standarisasi Produk UMKM Desa

"Kita itu lemah di daya saing. Untuk itu, kita harus tingkatkan daya saing ini dengan memperhatikan kelemahan dan kekuatan yang ada pada industri kita," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Syarif Hidayat, saat Forum Group Discussion (FGD) di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu 1 Juni 2016.

Dalam meningkatan daya saing itu, tentunya Indonesia harus bisa teliti industri apa yang akan dipilih. Indonesia harus menghadapi persaingan TPP dengan mempersiapkan fondasi yang kuat.

Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Ekonom Soroti Ini

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, menambahkan bahwa fondasi yang kuat untuk bersaing dengan negara-negara yang tergabung di TPP ini ada pada industri energi dan infrastruktur.

"Persaingan ini salah satu kuncinya di energi. Kemudian ada juga dari infrastruktur dan sumber daya manusia," ujar dia. 

Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat, Ini Biang Keroknya
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ BKPM, Todotua Pasaribu

Premanisme Dinilai Jadi Hambatan Utama Daya Saing Investasi RI, Ini Buktinya

Todotua Pasaribu mengatakan, premanisme telah menjadi salah satu hambatan utama bagi daya saing investasi di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
27 Agustus 2025