Bos WHO Peringatkan Kasus Infeksi COVID-19 Dekati Level Tertinggi

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes
Sumber :
  • WHO

VIVA – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan telah mendorong infeksi global ke tingkat tertinggi dalam pandemi.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

"Di seluruh dunia, kasus dan kematian terus meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari CNBC pada Sabtu 17 April 2021.

Menurut Tedros, secara global jumlah kasus baru per minggu hampir dua kali lipat dan itu terjadi selama dua bulan terakhir. Hal tersebut mendekati tingkat infeksi tertinggi yang tercatat sejauh ini selama pandemi

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

"Beberapa negara yang sebelumnya menghindari penularan luas sekarang mengalami peningkatan tajam dalam infeksi," kata Tedros, mengutip Papua Nugini sebagai salah satu contoh.

Tedros mengatakan badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus menilai evolusi krisis virus korona dan menyesuaikan saran yang sesuai. Selain itu, Tedros akan melakukan sidang dengan komite darurat WHO.

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

"Secara global, pesan kami kepada semua orang di semua negara tetap sama. Kita semua punya peran untuk mengakhiri pandemi," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, tercatat lebih dari 139 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan 2,9 juta kematian. 

WHO menyatakan virus corona sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025