Simak! Ini Daftar Negara Miskin di Asia yang Perlu Anda Tahu
- pixabay
Suriah
Suriah jarang membagikan data ekonomi resmi, sehingga para ekonom harus mengandalkan perkiraan terbaik mereka—yang melukiskan gambaran suram. Sekitar 80% warga Suriah hidup pada atau di bawah tingkat kemiskinan pada 2017, meningkat 45% sejak 2007.
Penyebab utama peningkatan tajam dalam kemiskinan adalah Perang Saudara Suriah, yang telah menghancurkan infrastruktur perawatan kesehatan dan fasilitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu cara terbaik untuk keluar dari kemiskinan, dan sekitar 50% anak-anak Suriah tidak lagi bersekolah karena konflik. Dalam beberapa tahun terakhir, Suriah juga mengalami tingkat inflasi yang sangat tinggi, mencapai level tertinggi 121,29% pada tahun 2014.
Pakistan
Meskipun Pakistan sangat kaya akan sumber daya alam, sekitar 40% penduduknya hidup dalam kemiskinan yang ekstrem. Alasan disfungsi ini termasuk korupsi dan elitisme pemerintah, konflik agama dan sekuler, dan kurangnya cita-cita demokrasi. Negara ini juga menghabiskan sebagian besar pengeluaran nasionalnya untuk pertahanan, hanya menghabiskan 2,6% dari total PDB untuk pendidikan. Akibatnya, kira-kira setengah dari penduduk Pakistan tidak berpendidikan.
Jalan Tol Purvanchal di distrik Sultanpur di negara bagian Uttar Pradesh, India
- Twitter @narendramodi
India
Meskipun memiliki ekonomi terbesar kelima secara global dalam hal PDB, sekitar 21% dari populasi India (269 juta orang) hidup di bawah garis kemiskinan. Penyebab kemiskinan di India termasuk buta huruf, diskriminasi gender, distribusi kekayaan yang tidak merata, dan populasi negara yang terus meningkat.
Uzbekistan
Sebagai mantan anggota Uni Soviet, Uzbekistan adalah produsen komoditas yang sedang naik daun termasuk emas, tembaga, uranium, gas minyak bumi, kapas, dan anggur. Namun, berkat korupsi birokrasi yang merajalela, keuntungan dari industri ini sebagian besar masuk ke kantong sebagian kecil warga negara. Korupsi ini, bersama dengan ketimpangan pendapatan yang ditimbulkannya, dianggap oleh para ekonom sebagai hambatan utama dalam perjalanan negara keluar dari kemiskinan.
Timor Leste
Baru saja merdeka dari Indonesia pada tahun 2002, negara setengah pulau di Pasifik Selatan ini (yang dapat dengan mudah dianggap sebagai bagian dari Oseania daripada Asia) masih berkembang. Sementara Timor-Leste (juga disebut Timor Timur) mengekspor kopi dalam jumlah besar, serta marmer, kayu cendana, dan minyak dan gas dalam jumlah besar, banyak warganya masih bergantung pada pertanian subsisten. Sistem hukum yang belum sempurna, tingkat melek huruf orang dewasa yang rendah namun membaik, dan khususnya infrastruktur telekomunikasi yang buruk sering disebut-sebut sebagai hambatan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi.
