Pemerintah AS Tetap Dapat Kritik Meski Kucurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Hutan di Hawaii

Kebakaran di Hawaii, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Zeke Kalau/County of Maui via AP

Maui – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berikan bantuan pada penyintas korban kebakaran hutan yang melanda Lahaina, Maui, pada minggu lalu, di mana jumlah korban tewas setidaknya mencapai 111 jiwa dan 1.000 orang dinyatakan masih hilang.

8 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Tiongkok dan Rusia Kalah Jauh dari AS

Deklarasi bencana membantu federal untuk Maui, melimputi pembagian 50.000 makanan, 10.000 selimut, dan uang tunai US$700 atau setara dengan Rp10,6 juta untuk orang yang selamat dalam insiden itu.

Dilansir dari VOX, Minggu, 20 Agustus 2023, meski bantuan mumpuni dialirkan oleh presiden AS, pertanyaan seputar tanggapan atas bencana itu di setiap tingkat pemerintahan terus meningkat.

Wajah Donald Trump Bakal Mejeng di Koin Dollar AS, Padahal Masih Hidup

Kebakaran hutan akibat badai di pulau itu telah menewaskan sedikitnya 36 orang, dan menghancurkan ratusan bangunan di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat.

Photo :
  • AP Photo/Rick Bowner.

Banyak penyintas bencana mengatakan bantuan lambat datang, dan bertanya-tanya beberapa hari kemudian mengapa pusat distribusi begitu kacau, dan jumlah orang hilang masih sangat tinggi.

Hamas Segera Respons Usulan Trump soal Rencana Perdamaian di Gaza

Jaksa Agung Hawaii, Anne Lopez telah mengumumkan penyelidikan yang akan memeriksa setiap kritikan yang diberikan masyarakat kepada pemerintah, termasuk soal sirene dan peringatan darurat yang tidak menyala, aliran listrik yang tidak diputuskan oleh Hawaiian Electric.

Gabungan semua faktor ini mungkin telah berkontribusi pada kebakaran paling mematikan yang pernah terjadi di AS dalam lebih dari satu abad.

“Kebakaran di Lahaina adalah kota yang mudah terbakar oleh keputusan kebijakan yang dibuat beberapa dekade lalu,” kata Kaniela Ing, direktur nasional Green New Deal Network dan penduduk asli Hawaii generasi ketujuh yang saat ini tinggal di Oʻahu, mengatakan kepada Vox saat dia akan naik pesawat penerbangan ke Maui.

Pada saat yang sama, beberapa keputusan yang dibuat secara lokal juga berkontribusi pada kekacauan tersebut.

“Seperti laporan yang keluar, sistem alarm tidak dimulai seperti yang diharapkan masyarakat,” tambah Ing.

"Bahkan proses evakuasi pun tampak tidak jelas. Beberapa anggota masyarakat merasa bahwa hotel-hotel jauh memberikan lebih banyak rasa hormat dan prioritas pada para penyintas."

Sejauh ini, satu pejabat lokal telah mengundurkan diri atas kelalaian itu. Kepala Manajemen Darurat Maui Herman Andaya mengundurkan diri pada hari Kamis, 17 Agustus 2023, setelah membela keputusan untuk tidak membunyikan sirene darurat yang dimaksudkan untuk memperingatkan warga agar mencari tempat yang lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya