Eks PM Bangladesh Diberi Waktu 45 Menit oleh Militer untuk Tinggalkan Negara

PM Bangladesh Menangis (Doc: Saudi Gazette)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Dhaka, VIVA – Mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina hanya diberi waktu 45 menit oleh Angkatan Darat Bangladesh untuk meninggalkan negara itu pada hari Senin, 5 Agustus 2024, menurut beberapa sumber.

20 Negara dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Indonesia Masuk?

Sumber mengatakan bahwa Hasina ingin menyampaikan pesan kepada rakyat sebelum meninggalkan Bangladesh, tetapi angkatan darat tidak mengizinkannya melakukannya.

Menurut sumber tersebut, ada dua faksi di Angkatan Darat Bangladesh, satu mendukung Sheikh Hasina, sementara faksi lainnya, yang terdiri dari perwira junior dan sekitar 60 perwira pensiunan, menentangnya.

PM Kamboja dan Thailand Bertemu Hari Ini di Malaysia, Bahas Perundingan Damai

Rapat Dewan Keamanan Nasional Angkatan Darat diadakan sekitar pukul 1 siang pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, dan Angkatan Darat telah memberi tahu Hasina bahwa mereka tidak akan menghentikan para mahasiswa selama aksi mereka pada hari Senin.

Kerusuhan di Ibu Kota Bangladesh (Doc: India Today)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Plt PM Thailand Setuju Gencatan Senjata dengan Kamboja, Tapi Ada Syaratnya

Situasinya baik-baik saja hingga pukul 9 pagi pada hari Senin, setelah itu, ribuan mahasiswa memasuki Dhaka dari perbatasan Gazipur.

"Situasi kemudian meningkat, Angkatan Darat memberi Sheikh Hasina waktu 45 menit untuk meninggalkan negara itu," kata sumber itu, dikutip dari India Today, Selasa, 6 Agustus 2024.

Hasina mengundurkan diri pada hari Senin di tengah protes keras yang melanda negara itu dalam beberapa minggu terakhir.

Pesawat Hasina mendarat di pangkalan udara Hindon dekat Delhi, dan dia saat ini berada di rumah aman di pangkalan udara tersebut dan akan tetap di sana untuk sementara waktu.

Bangladesh menyaksikan kekerasan ekstrem dengan 97 kematian, saat para pengunjuk rasa berbaris menuju Dhaka. Para pengunjuk rasa juga menyerbu kediaman Perdana Menteri serta parlemen.

Angkatan Darat mengumumkan bahwa pemerintah sementara akan mengambil alih negara itu.

Plt Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai

Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Thailand Lapor ke Malaysia-AS dan Tiongkok

Pasukan militer Thailand telah dipaksa untuk merespons secara tegas dan dalam proporsi yang tepat untuk melindungi kedaulatan, integritas wilayah, dan nyawa warga sipil

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025