20 Negara dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Indonesia Masuk?
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Di tengah dunia kerja yang makin menuntut, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi dambaan banyak orang. Tapi kenyataannya, tak semua negara menawarkan kondisi ideal tersebut.Â
Sebuah laporan global dikutip, Selasa, 29 Juli 2025, mengungkap bahwa negara mana saja yang berhasil menciptakan work-life balance terbaik di tahun 2025, dan hasilnya cukup mengejutkan.
Studi ini dilakukan oleh perusahaan solusi HR global, Remote, yang menilai berbagai negara berdasarkan metrik-metrik penting seperti jumlah cuti tahunan, cuti melahirkan berbayar, sistem kesehatan, upah minimum, hingga perlindungan sosial lainnya.Â
Jadi, bukan sekadar bekerja lebih sedikit, tapi juga hidup lebih layak dan sehat. Yang menarik, New Zealand dan Irlandia berada di peringkat teratas.Â
Namun, dominasi sebenarnya datang dari kawasan Eropa Utara. Negara-negara seperti Norwegia, Denmark, dan Finlandia menawarkan cuti panjang dan perlindungan sosial menyeluruh, bahkan sebagian tak memberlakukan upah minimum karena seluruh kebutuhan dasar sudah dijamin oleh negara. Berikut daftar lengkapnya!
20 Negara dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia (2025)
Work Life Balance
- Freepik
1. New Zealand – Skor 86,6
2. Irlandia – Skor: 81,2
3. Belgia – Skor 75,9
4. Jerman – Skor 74,7
5. Norwegia – Skor 74,2
Menawarkan 49 minggu cuti melahirkan dengan 100% gaji dan tanpa upah minimum
6. Denmark – Skor 73,8
7. Kanada – Skor 73,5
8. Australia – Skor 72,1
9. Spanyol – Skor 71,9
10. Finlandia – Skor 70,9
11. Inggris – Skor 69,7
12. Belanda – Skor 69,0
13. Portugal – Skor 68,7
14. Argentina – Skor 68,4
15. Austria – Skor 68,0
16. Prancis – Skor 67,6
17. Polandia – Skor 66,2
18. Hungaria – Skor 63,4
19. Ceko – Skor 63,1
20. Swedia – Skor 62,9
Tak Cuma Jam Kerja, Tapi Soal Hidup yang Layak
Penilaian dalam indeks ini tidak hanya melihat dari sisi cuti atau jam kerja, tapi juga faktor-faktor lain seperti sistem kesehatan universal, dukungan terhadap inklusivitas, keamanan, kebahagiaan nasional, dan jam kerja rata-rata.
Contohnya, negara-negara seperti Norwegia dan Denmark tak memiliki upah minimum karena jaring pengaman sosial begitu kuat sehingga kebutuhan dasar warga sudah tercukupi melalui pajak dan subsidi negara.
Laporan ini sekaligus menyentil negara-negara yang selama ini terlalu fokus pada produktivitas namun abai pada kesejahteraan pekerja. Bekerja keras memang penting, tapi hidup seimbang jauh lebih berharga.
Bila kamu sedang mencari inspirasi negara tujuan untuk bekerja, studi ini bisa jadi panduan. Negara dengan work-life balance tinggi biasanya menawarkan kehidupan yang lebih bahagia, sehat, dan aman, sesuatu yang layak diprioritaskan dalam dunia yang makin cepat berubah.