Israel Serang Pasukan TNI di Lebanon, PBB Sebut Keamanan UNIFIL 'Makin Terancam'

Pasukan penjaga perdamaian PBB atau UNIFIL patroli di Lebanon Selatan
Sumber :
  • UN

Hamilton, VIVA - Pejabat PBB untuk operasi perdamaian pada Kamis, 10 Oktober 2024, menekankan "risiko serius" yang dihadapi pasukan perdamaian di Lebanon di tengah serangan berkelanjutan dari Israel.

Arwani PPP: Sebelum Indonesia Membuka Diplomatik, Israel Harus Dihukum Kejahatan Kemanusiaan

Jean-Pierre Lacroix mengatakan dalam sesi Dewan Keamanan PBB tentang Lebanon bahwa "keselamatan dan keamanan" Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) kini "makin terancam."

Sebagian besar wilayah Lebanon selatan, yang juga merupakan "area operasi UNIFIL, kini tidak berpenghuni dan makin tidak layak huni" akibat pemboman intensif Israel, katanya.

Yudha Airlangga, Jenderal Kopassus Pencetak 2 Rekor MURI Dipercaya Pegang Tongkat Komando Koopssus TNI

VIVA Militer: Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL)

Photo :
  • agenzianova.com

"Tujuan yang dinyatakan oleh Israel adalah agar penduduk dapat kembali ke komunitas mereka di utara setelah satu tahun ketakutan dan satu tahun pengungsian."

Lewat Budaya, Anak Muda Bergerak Jadi Pelopor Perdamaian

Mengutip laporan UNIFIL tentang serangan Israel yang melibatkan infanteri, tank, dan kendaraan teknik terhadap wilayah Lebanon, Lacroix mengatakan: "Situasi ini telah menempatkan pasukan perdamaian kami dalam risiko serius."

"Pasukan perdamaian kami tetap berada di posisi mereka, sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Dewan ini, sambil terus menilai ulang postur kekuatan terhadap risiko yang ada," tambahnya, seraya menyatakan bahwa "keselamatan dan keamanan pasukan perdamaian kini semakin terancam."

Ia juga mencatat bahwa "aktivitas operasional UNIFIL praktis terhenti sejak 23 September," seiring dengan eskalasi permusuhan yang terus berlangsung. (ant)

Militer Israel memblokir masuk wilayah Tepi Barat Palestina

Militer Israel Hadang Rombongan Menlu Negara Arab di Tepi Barat

Militer Israel mengadang rencana kunjungan para menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir, dan Qatar untuk menemui Presiden Palestina

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025