Jubir Hamas Abdel Latif al-Qanoua Tewas Dihantam Rudal Israel

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina
Sumber :
  • REUTERS/Mohammed Salem

Gaza, VIVA – Militer Israel masih terus menggempur Gaza, Palestina. Serangan udara Israel di Gaza Utara itu menewaskan Juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua. 

Iran Laporkan Kejahatan Perang Israel ke PBB

Pihak Hamas membenarkan tewasnya Abdel Latif al-Qanoua karena Serangan Israel pada Kamis pagi, 27 Maret 2025.

Melansir dari Alarabiya, Al-Qanoua adalah tokoh Hamas terbaru yang tewas sejak Israel melanjutkan operasi militernya. Militer Israel sudah manargetkan Al-Qanoua dengan menyasar tendanya.

995 Warga Tewas saat Antre Bantuan di Gaza, Diserang Israel

Adapun dari keterangan medis di Gaza,  serangan udara Israel juga melukai beberapa orang. Sementara, serangan terpisah Israel menewaskan sedikitnya enam orang di Kota Gaza dan satu orang di Khan Younis di Gaza selatan.

Sebelumnya, militer Israel pada awal pekan ini telah membunuh Ismail Barhoum, anggota kantor politik Hamas. Lalu, pemimpin senior Hamas Salah al-Bardaweel juga jadi korban serangan Israel.

Angkatan Laut Israel Tangkap 5 Nelayan Palestina yang Melaut Cari Makan

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • theconversation.com

Menurut sumber Hamas, baik Bardaweel maupun Barhoum adalah anggota badan pembuat keputusan Hamas yang beranggotakan 20 orang. 11 di antaranya telah tewas sejak dimulainya perang antara Hamas dengan Israel pada akhir 2023.

Adapun pekan lalu, Israel mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan. Zionis Israel langsung menggempur Gaza dengan serangan udara dan operasi darat. Cara Israel itu juga untuk meningkatkan tekanan pada Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditawannya.

Israel dan Hamas saling menuduh telah melanggar gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut telah berlaku sejak Januari 2025.

Hamas yang masih menahan 59 dari sekitar 250 orang sandera menuduh Israel membahayakan upaya para mediator dalam menegosiasikan kesepakatan permanen guna mengakhiri pertempuran.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan serangan karena Hamas telah menolak proposal untuk mengamankan perpanjangan gencatan senjata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya