250 Eks Pejabat Intelijen Israel Bikin Petisi Akhiri Perang di Gaza

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza
Sumber :
  • National Public Radio (NPR)

Tel Aviv, VIVA – Lebih dari 250 mantan pejabat dari badan intelijen Israel Mossad, merilis petisi baru pada Minggu malam, 13 April 2025. Mereka menyerukan diakhirinya perang di Gaza Palestina, untuk memfasilitasi pembebasan semua sandera.

Giliran Finlandia Siap Akui Negara Palestina

Menurut media Israel, petisi tersebut menambah gelombang perbedaan pendapat publik yang berkembang dalam lembaga keamanan Israel.

Sejak Kamis, 10 April 2025, setidaknya enam petisi telah ditandatangani oleh para prajurit cadangan, perwira pensiunan, dan veteran dari berbagai cabang militer Israel.

Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata, Gempur Kota-kota Lebanon Lewat Udara

"Surat tersebut, yang diprakarsai oleh mantan perwira senior Mossad GailShorsh, memuat tanda tangan tiga mantan kepala Mossad-DannyYatom, EphraimHalevy dan TamirPardo-serta puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen dalam badan tersebut," kata media Israel.

Melansir dari ANews, Senin 14 April 2025, ini adalah petisi kedua dalam waktu 24 jam yang ditandatangani oleh mantan atau anggota pasukan keamanan Israel saat ini.

15 Negara Umumkan Seruan Kolektif Akui Palestina

Sebelumnya, pada hari Minggu, sekitar 200 dokter cadangan militer aktif juga menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya perang dan pengembalian para sandera yang ditawan di Gaza.

Presiden AS Donald Trump.

Trump Naikkan Tarif Impor untuk Kanada Jadi 35 Persen, Efek Akui Palestina?

Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menaikkan tarif perdagangan terhadap Kanada dari 25 persen menjadi 35 persen, mulai berlaku pada 1 Agustus.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025