2 WNI Ditahan di LA Buntut Unjuk Rasa Kebijakan Imigrasi yang Memanas

Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • AP Photo/Alex Brandon

Jakarta, VIVA – Situasi di Los Angeles, Amerika Serikat, tengah memanas akibat gelombang unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

Gedung Putih: Shutdown Pemerintah Rugikan Rp 248 Triliun per Pekan

Protes yang meluas ini memicu langkah tegas dari Pemerintah AS, termasuk penggerebekan oleh otoritas imigrasi.

Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dari operasi tersebut, dan kini ditahan di Los Angeles.

KJRI Hong Kong Minta WNI di Makau Waspadai Topan Matmo

"KJRI Los Angeles telah menerima informasi bahwa terdapat 2 WNI yang ditahan dalam operasi tersebut," kata Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Yudha Nugraha pada Selasa, 10 Juni 2025.

Gedung Putih mengibarkan bendera setengah tiang imbas penembakan di Texas, AS

Photo :
  • AP Photo/Patrick Semansky

8 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Tiongkok dan Rusia Kalah Jauh dari AS

Kedua WNI yang ditahan adalah seorang perempuan berinisial ESS (53) dan seorang pria berinisial CT (48). Penahanan mereka berkaitan dengan pelanggaran imigrasi serta catatan kriminal.

"ESS ditangkap karena berstatus ilegal dan CT ditangkap karena memiliki catatan pelanggaran narkotika dan illegal entry. KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI tersebut," ujar Yudha.

Pemerintah Indonesia, lanjut Yudha, terus memantau situasi dengan cermat dan menyerukan kepada WNI di AS agar lebih waspada. Imbauan juga diberikan bagi mereka yang berencana bepergian ke Amerika Serikat.

"Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke AS, agar memastikan penggunaan visa yang valid dan sesuai peruntukannya, serta mengantisipasi pemeriksaan imigrasi yang lebih ketat saat ketibaan di bandara di AS," tutur Yudha.

Sementara itu, aksi protes terhadap kebijakan Trump terus berlanjut di sejumlah titik di Los Angeles. Untuk mengendalikan situasi, Trump mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional.

Menurut laporan pada Minggu, 8 Juni 2025, pengerahan pasukan dilakukan hari Sabtu, 7 Juni 2025. Gedung Putih menyebut langkah ini sebagai upaya meredam pelanggaran hukum, setelah demonstrasi yang diwarnai kekerasan pecah menyusul serangkaian razia imigrasi.

Presiden AS Donald Trump

Shutdown AS Masih Berlangsung, PHK Massal 750.000 PNS di Depan Mata?

Shutdown pemerintah AS memasuki hari kelima, ancam ribuan pegawai federal di-PHK. Trump dan Demokrat masih terjebak dalam kebuntuan negosiasi.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025