Laporan Intelijen AS: Serangan Militernya Gagal Hancurkan Program Nuklir Iran
- nbcnews.com
Washington, VIVA – Serangan militer Amerika Serikat (AS) di tiga titik fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu, 21 Juni 2025 malam, ternyata tidak benar-benar menghancurkan pengayaan nuklir Iran.Â
The Washington Post yang bergabung dengan media lain dalam melaporkan bahwa penilaian intelijen AS yang sangat rahasia, telah menyimpulkan bahwa serangan terhadap Iran hanya memperlambat program nuklir Iran selama beberapa bulan.
Dilaporkan bahwa temuan intelijen tersebut menilai bahwa pemboman AS "gagal menghancurkan komponen inti" program nuklir Iran, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa stok uranium Teheran tidak terpengaruh.
Gedung Putih tidak menyangkal adanya penilaian tersebut tetapi mengatakan bahwa itu "salah besar".
Pantauan citra satelit yang dirilis Al Jazeera, menunjukkan adanya aktivitas tak biasa di fasilitas nuklir Iran di Fordow pada 19-20 Juni 2025, sebelum serangan AS.Â
Satelit memotret aktivitas sejumlah kendaraan berat membawa kargo berderet sepanjang jalan menuju sebuah terowongan. Kendaraan tersebut bergerak menuju terowongan sejauh 1 kilometer dari pusat fasilitas nuklir Fordow.Â
Sebelumnya, pemerintah Iran sudah memprediksi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow, sehingga fasilitas itu telah dievakuasi, kata penasihat ketua parlemen Iran Mehdi Mohammadi.
Menurutnya, berkat antisipasi tersebut maka tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.
"Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari. Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini," kata Mohammadi di platform X.
Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei juga mengatakan bahwa Iran telah memindahkan semua "material pengayaan nuklir miliknya" ke sebuah lokasi yang aman.
Sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim keberhasilan operasi tentara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Setelah serangan AS terhadap Iran tersebut, Trump menyatakan bahwa Teheran harus setuju untuk "mengakhiri perang ini".
"SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!" kata Trump di media sosia serangan tersebut.
