BRICS Tak Ada Upaya Lawan AS, Ini Penjelasan Wamenlu RI
- ANTARA/HO-PTRI New York
Rio De Janeiro, Brasil - Manuver Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam menaikkan tarif perdagangan terhadap negara-negara anggota BRICS memantik perhatian. Pemerintah RI pun merespons sikap kontroversial Trump.
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan pertemuan negara-negara BRICS tak dimaksudkan sebagai upaya melawan AS maupun kelompok negara manapun.
“Sebenarnya, yang pertemuan presiden tidak ada upaya apapun untuk melawan Amerika atau yang lainnya," kata Arrmanatha usai melepas keberangkatan Presiden Prabowo menuju Brasilia, di Rio De Janeiro, Brasil, dikutip pada Selasa, 8 Juli 2025.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kecewa dengan Iran dan Israel
- Ist
Dia menuturkan fokus utama pertemuan BRICS adalah perkuat kerja sama negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global. Selain itu, bukan membentuk blok tandingan terhadap negara besar manapun.
Arrmanatha juga menyampaikan tak ada satu pun pembahasan dalam forum tersebut yang bertentangan dengan kepentingan negara berkembang atau menyerang negara tertentu.
“Justru, isu-isu yang dibahas, tadi saya sampaikan, mengenai lingkungan hidup, mengenai kesehatan, kemarin kita bahas mengenai masalah situasi global, mengenai multilateralime,” katanya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara yang mendukung kebijakan Anti-Amerika dari BRICS.
Pernyataan Trump melalui akun media sosial Trust itu disuarakan di tengah pertemuan para pimpinan dan delegasi dalam KTT BRICS yang turut dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto. (Ant)