Skandal Keracunan Timbal, Manajemen TK di Tiongkok Diduga Suap Pejabat dan Manipulasi Tes
- Ist
Gansu, VIVA – Otoritas Tiongkok mengungkap temuan serius dalam penyelidikan kasus keracunan timbal yang melibatkan ratusan anak-anak di sebuah taman kanak-kanak di provinsi Gansu.
Penyelidikan terbaru menuduh pihak pengelola lembaga pendidikan tersebut melakukan penyuapan terhadap pejabat pemerintah dan memalsukan hasil tes darah anak-anak yang terpapar timbal.
Investigasi terhadap keracunan timbal yang melibatkan ratusan anak di China bagian barat telah mengungkap dugaan adanya upaya menutup-nutupi oleh pihak manajemen taman kanak-kanak yang menjadi pusat skandal tersebut.
Skandal ini terkuak setelah 247 sampel darah anak menunjukkan kadar timbal yang sangat tinggi awal bulan ini. Menurut laporan resmi pemerintah, pigmen cat mengandung timbal digunakan dalam makanan yang disajikan kepada anak-anak.
Bahan berbahaya tersebut dibeli secara daring oleh staf dapur sejak tahun 2024 atas perintah manajemen, demi mempercantik tampilan makanan dan menarik perhatian lewat media sosial.
Sebelumnya, penyelidik menemukan bahwa manajemen taman kanak-kanak mengizinkan staf dapur untuk memproduksi makanan menggunakan pigmen cat yang dibeli secara daring yang kemudian ditemukan mengandung timbal dan ditandai sebagai tidak dapat dimakan.
Dikatakan bahwa pigmen cat tersebut digunakan karena manajemen taman kanak-kanak ingin memperbaiki warna dan penampilan makanannya. Gambar makanan berwarna-warni itu diunggah secara luas di media sosial untuk menarik lebih banyak siswa.
Pemalsuan Tes dan Penyuapan
Laporan investigasi menyatakan bahwa pihak manajemen taman kanak-kanak menyuap pejabat lokal serta staf rumah sakit untuk memanipulasi hasil tes darah anak-anak.
Investigasi terbaru pemerintah menemukan praktik laboratorium pengujian provinsi tidak memadai.Â
Setidaknya dua hasil tes darah yang diterima di rumah sakit setempat dimanipulasi.
Satu hasil pengujian diubah dari 292,37 menjadi 42,37 mikrogram per liter, sementara hasil lainnya diubah dari 440,14 menjadi 103 mikrogram per liter.
Laporan itu juga menemukan bahwa staf Pusat Pengendalian Penyakit provinsi tidak bekerja sesuai standar dan 247 hasil tes darah tidak dapat diandalkan.
Laporan itu mengatakan seluruh 247 anak yang ditemukan memiliki kadar timbal tinggi dalam darah mereka telah menerima perawatan dan hanya satu yang masih dirawat di rumah sakit.
Tidak Ada Pemeriksaan Makanan Selama Dua Tahun
Laporan juga mencatat tidak adanya inspeksi rutin keamanan pangan di fasilitas tersebut selama dua tahun terakhir. Rekaman yang ditayangkan oleh media pemerintah memperlihatkan staf dapur menambahkan pigmen cat ke makanan yang disajikan.
Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa seluruh 247 anak telah mendapatkan perawatan, dengan hanya satu anak yang masih dirawat di rumah sakit.Â
Video yang tidak dapat diverifikasi oleh ABC muncul di media sosial China pada akhir pekan, tampaknya memperlihatkan orang tua yang mengkonfrontasi polisi dan pihak berwenang tentang kontaminasi timbal.
Dalam salah satu video, seorang ayah menyampaikan hasil tes darah anaknya dari provinsi tetangga yang menunjukkan kadar timbal delapan kali lebih tinggi dibandingkan hasil yang dikeluarkan secara lokal.
Beberapa orang tua bahkan mengaku mendapat perlakuan kasar dari polisi saat memprotes dan menuntut penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut.
Media lokal mengaitkan kasus ini dengan insiden serupa pada tahun 2006, ketika dua pabrik dekat lokasi taman kanak-kanak dituding mencemari air dan menyebabkan ratusan anak jatuh sakit. Kedua pabrik itu ditutup, namun warga menduga pencemaran lama masih berpengaruh hingga kini.
Pemerintah telah mengambil sampel tanah dan air dari bekas lokasi pabrik dan menyatakan hasilnya memenuhi standar lokal. Namun publik tetap meragukan transparansi laporan tersebut.
Penyelidikan masih berlangsung, sementara desakan masyarakat terhadap pertanggungjawaban penuh dari pihak sekolah dan pejabat setempat terus meningkat.