Kemlu RI Bantu Pemulangan Jenazah Yurike Sanger, Istri ke-7 Soekarno

Yurike Sanger.
Sumber :
  • Instagram @yudhisanger_adventure.

Jakarta, VIVA – Kementerian Luar Negeri RI akan membantu proses pemulangan jenazah Yurike Sanger, mantan istri Presiden pertama RI Soekarno, yang meninggal dunia dalam usia 81 tahun setelah menjalani perawatan medis di California, Amerika Serikat. Jenazah Yurike rencananya akan dipulangkan ke Indonesia.

Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha mengatakan KJRI Los Angeles telah berkomunikasi dengan pihak keluarga Yurike Sanger usai sang mantan istri proklamator RI itu wafat pada Rabu, 17 September 2025, waktu setempat.

“KJRI Los Angeles akan membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia, berkoordinasi dengan pihak pemulasaran jenazah dan otoritas di AS,” kata Judha merespons pertanyaan wartawan pada Jumat, 19 September 2025.

Judha mengatakan bahwa keluarga mendiang sebelumnya telah menunjuk pihak pemulasaran jenazah secara mandiri untuk proses tersebut.

Otoritas California saat ini sedang memproses penerbitan sertifikat kematian sebagai salah satu persyaratan dokumen untuk pemulangan jenazah ke Indonesia, ucap Direktur di Kemlu RI itu.

Kabar wafatnya Yurike Sanger disampaikan sang anak, Yudhi Sanger, via kiriman di Instagram pribadinya. Ia menyebut sang ibunda wafat dalam usia 81 tahun setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

Yurike wafat saat menjalani perawatan di San Gorgonio Memorial Hospital di California pada 17 September 2025 pukul 19:15 waktu setempat.

“Rencana akan dibawa ke rumah duka di RS Fatmawati,” kata Yudhi terkait rencana setelah pemulangan jenazah Yurike ke Indonesia, sebagaimana yang ia tulis di Instagram. Namun demikian, ia belum merinci waktu ketibaan jenazah ke Indonesia.

Yurike Sanger, lahir pada tahun 1945 di Poso, Sulawesi Tengah, adalah salah satu istri dari Presiden pertama RI, Soekarno. Mereka pertama kali bertemu dalam acara kenegaraan pada tahun 1963, dan menikah pada 1964.

Namun, keduanya bercerai pada 1968 di tengah gejolak politik yang dihadapi Soekarno.

Detik-detik Maut Pria Asal Kebumen Tewas Tragis di Fly Over Pesing Digilas Truk