Polisi Malaysia Bantah Tudingan Negaranya Jadi Pusat Operasi Hamas
- Pixabay
Kuala Lumpur, VIVA – Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) membantah klaim mantan analis keuangan teror di Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), Jonathan Schanzer, yang menyatakan Malaysia merupakan pusat operasi Hamas.
Ketua Kepolisian Kerajaan Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Mohd Khalid Ismail mengatakan perjuangan rakyat Palestina merupakan isu yang sangat dekat di hati komunitas Muslim di Malaysia, tapi Malaysia masih memiliki hubungan baik dengan AS dan negara-negara lain.
"Ada warga negara asing yang dekat dengan kami, terutama warga Palestina, Suriah, dan lainnya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Malaysia, dan mungkin kekhawatiran rakyat kami disalahpahami oleh pihak lain," ujar Khalid seperti dikutip dari BERNAMA, di Kuala Lumpur, Kamis.
Ilustrasi alutsista persenjataan Hamas
- AP Photo/Khalil Hamra
Sebelumnya, Schanzer, melalui akun media sosialnya, menuduh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak tertarik pada perdamaian antara Palestina dan Israel.
Khalid mengatakan PDRM selalu bekerja sama dan bertukar informasi dengan pihak eksternal untuk memastikan keamanan dan tindakan efektif di masa mendatang.
Mengenai tingkat pengendalian keamanan nasional, termasuk di perbatasan, ia mengatakan bahwa tingkat tersebut berada pada tingkat optimal berkat kerja sama yang erat antara instansi pemerintah seperti Departemen Imigrasi, Bea Cukai Kerajaan Malaysia, dan Badan Pengawasan dan Perlindungan Perbatasan Malaysia.
"Kami selalu berkomunikasi, berbagi informasi, dan bertindak bersama dalam menangani masalah-masalah di dekat perbatasan," ujarnya.
Malaysia adalah salah satu negara yang sangat menentang dengan kekejaman zionis Israel di Gaza.
PM Malaysia Anwar Ibrahim di KTT Darurat Arab-Islam di Doha, Qatar, belum lama ini, bahkan menyerukan negara-negara lain untuk mengakhiri hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel. (Ant)
